NIKMATNYA MENULIS...\(^.^)/...

Seperti yang telah dijanjikaaaan ... Eng Ing Eeeng... \(^.^)/..

Hahay.. Sayembara Nikmatnya Menulis di buka lagi untuk periode III dari Maret - 31 Juni 2012.

Tema BEBAS, Cerpen Bebas, KOmik Bebas, Narasi Bebas, Puisi Bebas, Lukisan juga boleh, Lagu juga boleh.. Apa aja deh... yang penting ASLI bikinan sendiri

Tulisan dan lagu dalam bentuk file bisa dikirim ke email leaguie@gmail.com atau di note dan tag aku atau ke LA Computer Jl. Kauman No. 3 yaaa..-Kalau Lukisan dan Komik serahkan aja ke saya atau ke LA Computer mbak Inti atau Santi. OKEEEE...

DITUNGGUUU KARYA-KARYA DAHSYATNYAA...MAN JADDA WAJADA!!..SEMANGAATTT!!..(^.^)/..

____________________________________________
Berawal dari keprihatinan saat anak-anak diminta berpendapat tentang sebuah berita atau artikel, atau diminta untuk mendiskripsikan sesuatu, pendapat atau diskripsi itu serasa dangkal dan tidak spesifik. Seorang guru "kurang kerjaan" meminta anak-anak itu untuk membaca buku yang mereka sukai, membaca bebas buku apa saja termasuk komik pokoknya yang mereka sukai, kemudian setiap selesai membaca buku, mereka wajib untuk menuliskan perasaan mereka di note di FB atau di wall guru itu.
http://untukanakbangsa.blogspot.com/2011/11/nikmatnya-membaca.html

Tugas ini akhirnya berkembang, ternyata tulisan anak-anak sangat dahsyat, kemudian kategori tulisan ditambah, selain review buku, anak-anak juga dapat menulis puisi, novel dan cerita pendek dengan tema bebas, bahkan menulis pengalaman buruk mereka saat membaca (inspirasinya karena ada seorang anak yang mengeluh tidak suka membaca apapun)

Untuk lebih menarik, akhirnya dibuatlah semacam sayembara bertajuk Nikmatnya Menulis...\(^.^)/.., tulisan favorit dan terbanyak disimak dan dikomen akan menjadi pertimbangan tersendiri-

Akhirnya penerima award untuk periode II bisa di simak disini http://kemerdekaanmenulis.blogspot.com/2012/01/penerima-award-sayembara-nikmatnya.html

Selasa, 26 Juni 2012

Cinta Kebetulan IV (ENDING)

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Tuesday, June 26, 2012 at 4:22pm ·
Ku lihat Fauzi sedang duduk sendiri di taman depan kelasnya saat aku berjalan menuju ke toilet. Dia hanya diam sambil mendengarkan mp3 dari handphonenya. Ingin sekali aku menyapa sosok itu dan mengatakan sesuatu yang lama sudah ku pendam dari dulu.
Dan setelah dari toilet, aku pun bertekad akan mengatakan hal itu kepada Fauzi. Untung dia masih disana. Lalu ku hampiri dia yang sedang bersenandung pelan.
“Hai, Zi,” sapaku.
“Ohh, Ratna? Ada apa?” tanya Fauzi.
“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, Zi,” kataku agak gugup.
“Apa?”
“Sebenernya aku suka sama kamu dari saat kita bertemu saat di meja tengah kantin sekolah itu, Zi. Aku juga gag pernah pacaran sama Ryan. Aku pengen selalu bersama kamu. Aku juga tidak suka kalau kamu sama cewek lain...” kataku cepat dan mulai menangis.
“Hahh?!” tanya Fauzi kaget.
Aku dan Fauzi berpandangan. Aku hanya diam menatap matanya itu. rasanya aku ingin memeluknya. Tapi tubuhku masih terpaku. Dan bibirku tak mampu ku buka. Air mataku terus mengalir. Aku tak bisa menahannya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa menangis seperti ini.
“Kamu sudah punya cewek belum?” tanyaku kemudian.
“Sudah.”
“Siapa?”
“Amel.”
“Ohh. Kalian memang pasangan yang serasi. Aku senang mendengarnya. Semoga kalian langgeng ya?” kataku sambil berdiri dan melangkahkan kaki menjauh dari tempat itu.
“GUBRAK!!!”
“Kamu gapapa kan, Na?” tanya Fauzi saat aku menabrak sebuah tong sampah depan kelas Fauzi.
“Gapapa,” kataku sambil berdiri karena jatuh tadi.
Aku berlari sekencang-kencangnya menuju kelasku yang berada di ujung sana. Fauzi tidak mengejarku. Lalu ku ambil tasku dan aku pun segera mengambil sepedaku. Ku kayuh sepedaku sekencang-kencangnya dan aku juga tidak tahu arah. Yang penting aku tidak bertemu lagi dengan Fauzi dan juga Amel. Aku tidak menyangka bahwa Amel juga suka dengan Fauzi.
Kali ini aku benar-benar sakit hati. Sudah sekian lama aku memendam rasa ini dihatiku. Tetapi kali ini sia-sia saat aku mencoba mengungkapkannya. Rasanya aku ingin tenggelam saja dari bumi ini. Agar aku tidak bisa melihat Fauzi dan Amel yang sedang berbahagia.
Selama liburan kenaikan kelas, Amel jarang sekali mengajakku pergi. Dia hanya sesekali sms saat membutuhkanku saja. Liburan kali ini hanya ku habiskan di rumah. Kadang-kadang Ryan mengajakku pergi. Tetapi aku tidak mau. Aku hanya memilih untuk main game atau browsing di internet dengan menggunakan laptopku.

Jumat, 22 Juni 2012

Fatamorgana

fatamorgana

by Coolisnoer WillbeConsisted on Friday, June 22, 2012 at 9:56am ·
Mungkin, gadis itu terkesima melihat pelepah kering daun pisang yang meliuk-liuk karena terterpa angin seperti mengajaknya untuk ikut menari-nari. Ia duduk termangu di depan rumahnya, di atas kursi kayu berukir motif bunga khas jepara yang ia duduk dan sandari.  Gadis itu melihatnya seksama, seperti melihat pemandangan alam yang damai dari ketinggian pegunungan, sambil sesekali tersenyum-senyum sendiri.
Gadis itu beranjak maju beberapa langkah ke depan kursinya. Pelepah kering daun pisang itu masih mengajaknya untuk ikut menari. Tiba-tiba dari tiang kayu bercat putih ia bersandar, gadis itu berteriak “jangan!“ dengan suara keras hingga ayam jantan tak jauh di samping rumahnya terbirit. Gadis itu termangu. Ia lalu tersadar bahwa tidak terjadi apa-apa. Pelepah kering daun pisang yang masih melambai-lambai itu ternyata telah membuat mata gadis itu melihat yang tak sebenarnya. Ia melihat seorang penyamun yang berusaha melukai seorang gadis penari berselendang merah yang elok di tempat pelepah daun pisang itu melambai-lambai.

Gadis itu lalu masuk ke dalam rumahnya dan mengambil air di belakang untuk mencuci mukanya, berharap cepat tersadar dari lamunan yang mengajaknya pergi berkelana ke suatu tempat yang tiada ia tahu dimana. Ia lalu memandangi dirinya sendiri di depan cermin besar yang terpampang rapi memajang wajahnya sendiri di dinding dalam kamar mandi itu. Sekilas ia teringat pelepah kering daun pisang yang melambai-lambai terterpa angin sepoi-sepoi yang ia lihatnya di kebun tetangga depan rumahnya itu. Lalu ia kembali teringat tragedy penyamun yang ingin melukai penari gemulai itu. Lalu sekilas ia melihat bayangannya sendiri di depan cermin itu memakai pakaian penari yang ia lihat dalam lamunannya itu. Lengkap dengan selendang merahnya, lalu tiba-tiba datang penyamunnya. Lalu dengan sekejap ia berpaling melihat ke belakang dengan cepat, membalikkan badan dengan sekejap seperti mendengar aba-aba balik kanan dari sang pemimpin barisan dalam pasukan baris berbaris. Ia tak melihat apa-apa. Lalu ia kembali mengahadap melihat ke cermin di belakangnya dari posisinya setelah ia  berbalik badan. Gadis itu merasa seperti dalam angan imajinasi sesseorang yang tak ia tahu siapa, dan tak dapat ia mengakhirinya sendiri.

Kamis, 21 Juni 2012

Cinta Kebetulan III

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Thursday, June 21, 2012 at 4:05pm ·

Ku lihat wajah seseorang yang sepertinya aku kenal dengan samar-samar. Dia menatap lekat wajahku. Dia memanggil-manggil namaku dan menepuk-nepuk pipiku dengan lembut. Dari suaranya terdengar seperti cemas sekali.
“Ratna, kamu sudah sadar?” tanya suara itu yang ternyata Fauzi.
“Aku kenapa? Kenapa aku disini?” tanyaku bingung. Kepalaku terasa berat dan sakit sekali.
“Kamu pinsan tadi, Na. Minum dulu ya?”
“Iya,” jawabku lemas.
Fauzi pun mengambilkan teh hangat yang tidak jauh dari tempatku berbaring. Lalu dia membantuku minum lalu menidurkanku lagi. rasanya aku lemas sekali dan rasanya ingin tidur lagi.
“Ratna, kamu gapapa kan?” tanya Fauzi.
“Aku pusing sekali, Zi. Aku tadi kenapa?” tanyaku sambil memegangi kepalaku.
“Kamu tadi pinsan lalu aku bawa ke kesini , Na,” kata Fauzi sambil membelai rambutku.
“Aku pengen pulang, Zi. Aku tidak nyaman disini,” kataku.
“Tunggu saja sebentar, Na. Kondisimu masih lemah. Aku mintain izin dulu ya?”
Aku pun mengangguk pelan dan Fauzi pun segera berlari keluar dari UKS. Kurasakan badanku yang lemah. Rasanya aku juga mengantuk sekali. Dan beberapa saat kemudian Fauzi pun kembali. Ku perhatikan Fauzi. Dia seperti orang yang sedang bingung. Sepertinya aku telah membuatnya sibuk sepagian ini.
“Zi,” panggilku.
“Iya, Na? Ada apa?” tanyanya.
“Kamu gag balik ke kelas aja? Belajar dulu gih. Biar aku sendiri aja disini gapapa,” kataku sambil tersenyum kepada Fauzi.
“Gag ahh. Aku pengen nemenin kamu. Aku takut kamu kenapa-napa lagi, Na,” katanya sambil tersenyum ke arahku.
Aku dan Fauzi hanya diam di UKS selama hampir 2 jam. Lalu aku pun di ajaknya pulang saat istirahat pertama. Dan dia pun kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti pelajaran jam setelah istirahat pertama.
Seminggu telah berlalu. Aku sering bertemu dengan Fauzi dan juga temannya yang baru. Namanya Ryan.  Ryan sama tampannya dengan Fauzi. Dia juga suka bermain bola. Sering saat istirahat atau aku sedang ekstrakurikuler bertemu dengan mereka berdua di lapangan. Ryan suka menyapaku saat bertemu. Fauzi malah sekarang sering diam dan malah suka main hape kemana-mana sambil bawa headset.
Dan hari ini, saat aku ingin mengikuti pelajaran jam pertama, ku temukan sebuah kertas kecil di laci mejaku. Ada tulisan disana. “Aku tunggu kamu di meja tengah kantin istirahat pertama! J “. Tapi sayangnya disana tidak ada nama ataupun inisial pengirim. Dan aku tahu siapa penirimnya. Pasti dia.
Istirahat pertama, aku pun ke kantin sendiri. aku langsung menuju ke meja tengah yang waktu itu aku pertama kali bertemu langsung dengan Fauzi. Dan beberapa saat kemudian, datanglah Ryan. Lalu dia duduk di depanku.

Jumat, 15 Juni 2012

Akulah Melati

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 15, 2012 at 12:40pm ·

Menyibak batas picik kehidupan
Antara sebingkai mawar dan sebingkai melati yang sama merebak wangi
Berlomba dan sombongkan bahwa akulah yang lebih wangi
Picisan

Ampun ya Rabb
Mata melati tak lekas terbuka atas bodoh lakunya
Fikir pun tak lekas mengarah bahwa melati telah terpengaruh
Tak lekas sadar atas perangkap mawar yang melenakan
Terlena bahwa bangga jika lebih wangi darinya
Itu hanya muslihat utuk semakin menjatuhkan melati
Bodoh

Ampun ya Rabb
Merasa rendah tatkala rekah mawar kian indah
Diperbudak oleh rasa yang membunuh asa melati sendiri
Tak sadar jika rekah mawar pun tak kan indah jika gugur kelopaknya
Mawar pun berduri dan menyakiti
Karena mawar pandai sembunyikan lemahnya hingga nampak sempurna
Rekahnya yang sungguh jika sang pemilik bingkai tak berfikir panjang
Maka pasti tak akan disingkirkan

Tapi hidup adalah seleksi
Sang pemilik bingkai jauh lebih bijak dari yang sekedar melati fikir
Pemilik bingkai jauh lebih bahagia ketika hanya satu bingkai yang dia punya
Yaitu sebingkai melati yang anggun bersama putihnya
Dan dengan semerbak wanginya yang sederhana

Atas Asma-Mu

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 15, 2012 at 12:12pm ·

Sebiru batas cakrawala
Mencoba menenangkan dalam setiap gundah terpancar
Indah biasnya rasuki tiap sakit jiwa gulana
Tasbih beriring terucap atas agung-Nya

Yang Maha Rahim
Tak ada pun kasih sekasih-Mu
Berirama kekal dalam dzat-Mu bersemayam dalam setiap insan-Mu
Seyakin akan ada-Mu
Kasih itu akan menjadi jawab atas risau terhadap hidup
Pada keputusasaan terhadap keadaan
Menyerah dalam jalan setan yang tak lekas bangkit
Kasih-Mu yakin sertai setiap langkah untuk mengubahnya menjadi berkah

Yang Maha Adil
Tak ada pun keputusan adil melainkan Engkau
Sekali pun aku rasa tak adil
Tapi sungguh Engkau yang seadil-adilnya keputusan
Insan yang bimbang atas adilkah keputusan hidup ini
Berjibaku dengan beragam opini yang merasa seolah akulah yang benar
Berasa pening memilah yang benar dan yang salah
Karena tak ada keputusan yang adil yang dapat ku ambil
Engkaulah seadil keputusan itu
Bersimpuh atas asma-Mu agungkan adil-Mu
Harap segerakan jawaban atas yang adil mana untukku atas adil-Mu

Kamis, 14 Juni 2012

Aku, Kamu, dan TakdirNya

by Luthfia Ingin DiMengerti on Thursday, June 14, 2012 at 12:03pm ·

Aku, Kamu, dan Takdir-Nya

Angin malam menembus tulang rapuh ini. Bersama dengan menghilangnya semburat merah di langit. Kau pun pergi meninggalkanku. Meninggalkan semua yang telah kita rangkai dan waktu yang telah kita lalui bersama.
Kamar ini dan semua yang ada di dalamnya menjadi saksi bisu apa yang telah terjadi sore ini. Dengan semua yang telah terjadi, hatiku terus berteriak meski mulutku hanya terdiam dan air mata terus mengalir. “Apa salahku Tuhan? Apa salahku? Kenapa Kau ambil lagi orang yang ku sayang?” teriak ku dalam hati. Tetapi tetap saja tak ada jawaban dan tak ada yang berubah.
Andai satu bulan lalu, kau tak kembali untuk mengambil barang itu. Sekarang kau pasti masih ada bersama dengan ku mewarnai hari-hari kita. Tiba-tiba ingatanku kembali pada hari itu.
***
Hari ini hujan turun lebat sekali saat jam pulang sekolah tiba. Terpaksa kau dan aku menunggu di sekolah sampai hujan reda, tapi setelah satu jam kita menunggu hujan tak kunjung reda. Kau pun mengajakku pulang dengan menerjang hujan.
Uda satu jam kita disini, tapi hujan gak berhenti-henti. Kita hujan-hujan aja yuk!!!” pintamu
Tunggu bentar lagi aja, pasti akan segera reda. Ntar kalau hujan-hujan, sakit gimana?” jawab ku.
Ach uda gak apa-apa. Sekali aja. Ayo!” pintamu lagi, sambil menarikku ke dalam derasnya hujan. Dalam hitungan menit, kita berdua telah basah.
Saat kita telah tiba di halte yang ada di seberang. Tiba-tiba kau berbalik kembali ke jalan.
Tunggu, barangku ada yang jatuh. Mungkin jatuh saat kita menyebrang tadi. Aku mau mengambilnya dulu ya.” Kata mu.
Tapi ini sedang hujan, bahaya. Memang apa yang jatuh?” Tanya ku.
Gak kok. Itu sesuatu yang sangat penting buatku. Kamu tunggu disini dulu ya!!” jawab mu sambil berjalan ke tengah jalan raya. Untuk mengambil sesuatu yang tergeletak di tengah jalan.
Iya, hati-hati ya!”
Oke!”
Tapi baru saja kau selesai ucapkan kata itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dari arah kiri melaju dengan begitu kencang dan tidak melihat dirimu yang sedang berjalan di bawah guyuran hujan. Kejadian mengerikan itu pun tak terhindari.
Beberapa detik kemudian, aku telah turun ke jalan dan memeluk tubuhmu yang telah tergeletak lemas. Darah segar mengalir dari kepalamu. Aku bingung dan hanya bisa menangis. Sekilas ku lihat tanganmu menggenggam sesuatu.
Setelah beberapa menit, ambulans datang dan aku menemanimu di dalamnya. Ambulans melaju dengan kencang dan akhirnya sampai di rumah sakit. Dirimu yang berlumuran darah segera dibawa ke IGD dan aku hanya bisa menunggumu di luar. Hatiku diliputi perasaan takut, bingung, bersalah dan sedih. Aku hanya bisa menangis sambil berdoa kepada Tuhan untuk keselamatanmu.
Lalu tanpa sadar ku tatap benda yang telah membuatmu seperti ini. Benda itu berbentuk kotak dan ku lihat tertera nama ku disana. Aku pun membukanya. Kotak itu berisi sebuah kalung cantik berliontin bintang. Ada sebuah surat terselip di dalam kotak itu. Aku pun membacanya.

Cinta Kebetulan II

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Thursday, June 14, 2012 at 8:02pm ·

Keesokan harinya suasana di sekolah pun menjadi seperti biasanya. Si Ari terpilih menjadi ketua OSIS kemarin. Katanya ntar sepulang sekolah dia ingiin merayakan kemenangannya di kantin bersama teman-teman satu kelas dan juga sahabat-sahabatnya. Lumayan.. Dapet makanan gratis!
Istirahat pertama aku ke kantin bersama dengan Amel. Tak lupa jaket Fauzi aku bawa. Kalau-kalau ketemu dia disana. Tapi sayangnya dia sedang tidak ada di kantin saat aku sampai. Dan setelah beberapa waktu menunggu, dia juga tidak kunjung datang. Yang ada hanya temannya kemarin yang iiiiuuuhhh banget sama aku.
Tapi gag cuma temen Fauzi aja sich yang melihatku dengan tatapan seperti itu. Cowok-cowok yang lain juga. Padahal kata mama aku tuh cantik. Tapi kenapa pada gitu sama aku? Apa karena penampilanku yang katrok ya? Mereka sering bilang begitu kepadaku. Emang apa salahnya sich rambutku dikepang kaya gini? Padahal juga bagus. Huhh! Malah Amel suka banget sama kepangku itu. Kadang dia juga ikut-ikutan kaya  aku.
Istirahat kedua pun tiba. Aku kembali ke kantin lagi. Tapi kali ini aku sendiri. Beruntungnya aku. Fauzi ada di tempat kemarin. Dia juga sedang duduk-duduk sendiri.
“Hai,” sapaku.
“Hai, Na. Duduk disini,” katanya mempersilahkan duduk.
“Iya. Nih jaket kamu, Zi. Udah gue cuci kok. Makasih ya kemarin udah bantu?” kataku.
“Iya. Sama-sama, Na.”
“Gue balik dulu ke kelas ya?”
“Gag makan dulu?”
“Gag,” jawabku sambil menggeleng.
“Hmmm... Ya udah.”
“Duluan ya? Bye,” kataku sambil tersenyum kepadanya.
“Tunggu, Na,” panggil Fauzi lagi.
“Ada apa, Zi?” tanyaku sambil berbalik.
“Kepang kamu lepas tuh. Ikatnya putus,” kata Fauzi mengingatkan.
“Yah! Iya, Zi! Udah pudar lagi!” kataku bingung.
“Ya udah kepang lagi aja.”
“Punya ikat rambut gag?” tanyaku kepada Fauzi.
“Gue cowok, Ratna. Ya udah gerai aja.”
“Hmm.. Ya udah dech,” kataku sambil duduk kembali dekat Fauzi.
“Gue makan dulu ya? Laper nih,” kata Fauzi saat mie ayamnya datang.
“Iya.”
Ku gerai rambutku perlahan-lahan. Lalu aku meminjam sisir kepada teman satu kelasku yang kebetulan juga duduk tidak jauh dari aku. Ku rapikan rambutku yang sedikit keriting karena dikepang tadi. Fauzi masih saja menikmati mie ayamnya.
“Zi, gue balik ke kelas dulu ya?” kataku sambil beranjak dari tempat dudukku.
“Iya,” kata Fauzi sambil mendongakkan kepalanya.
“Bye,” kataku sambil tersenyum.
“Cantik banget lu kalau digerai gitu, Na. Gag kalah sama Amel itu,” kata Fauzi tiba-tiba.
“Lu kenal sama Amel, Zi?” tanyaku.
“Kenal lah. Dia kan pacarnya si Ari itu kan? Ari kan temen gue kelas satu dulu. Lagian mereka kan juga udah lama pacaran.”
“Iya. Ya udah dech. Gue balik dulu ya, Zi.”
“Iya. Jangan dikepang lagi rabutnya ya?”
“Emang kenapa?” tanyaku bingung.
“Lu lebih cantikan gitu, Na,” kata Fauzi sambil tersenyum.
“Makasih.”

Minggu, 10 Juni 2012

Cinta Kebetulan

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Sunday, June 10, 2012 at 4:52pm ·

Perkenalkan, nama aku Ratna. Umurku baru 17 tahun sebulan yang lalu. Tepatnya bulan juni kemarin tanggal 25. Sekarang aku baru duduk di kelas 2 bangku SMA. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Adikku bernama Adit. Dia baru kelas 3 SD.
Seperti anak sekolah yang lain, aku melakukan kegiatan yang sama yaitu, sekolah. Sekolahku cukup jauh dari rumah. Karena itu mama membelikan aku sebuah sepeda. Iya. Sepeda adalah teman berangkat dan pulangku sekolah stiap hari. Kadang main ke tempat temen aja bawa si biru imut-imut itu.
Aku kadang malu bawa si biru ke sekolah. Temen-temen pasti pada ngejek. “Mending jalan bareng temen-temen daripada naik sepeda butut kaya gitu,” itu yang teman-temanku katakan kepadaku. Padahal si biru gag begitu tua. Malahan masih baru. Imut-imut lagi. ya mungkin arena mereka semua anak orang kaya. Fiuuuuhhh....

“Ratna!” panggil seseorang dari kejahuan saat aku memakirkan sepedaku di dekat parkir guru.
“Hai! Tungguin gue, Mel,” kataku kepada sahabat terbaikku, Amel. Lalu aku berlari ke arahnya.
“Gag usah pakai lari kali. Kangen ya sama Amel yang cantik ini?” kata Amel PD.
“Yee.. Orang kaya elu dikangenin! Gag banget!” kataku lalu tertawa.
“Huhh! Kok gitu sich?!” kata Amel jengkel lalu manyun dua senti.
Yang satu ini adalah teman terbaikku. Dia adalah anak tercantik di  sekolahku ini. Gag heran banyak cowok yang ngejar dia. Dia juga populer di sekolahku ini. Kalau dekat-dekat sama dia gue sering minder. Tapi untungnya tuh anak gag sombong dan rendah diri. Juga supel. Perfect banget sich tu cewek. Hmm.. :D
Hari ini ada acara pemilihan ketua OSIS di sekolahku. Dan hari ini semua kegiatan belajar di liburkan. Senengnya gue juga Amel. Mungkin temen-temen yang lain juga. Hehehe.. :D
Kali ini yang mencalonkan sebagai ketua OSIS adalah anak-anak kelas 2. Salah satunya teman satu kelasku si Ari, pacar Amel. Amel merasa bangga banget sama cowoknya itu. Udah pemain basket terbaik di sekolah, ketua KIR, ganteng kaya Kiki Farel, ketua mading, ketua apa lagi ya? Lupa. Pokoknya bangga banget dech punya cowo kaya Ari. Kapan ya gue punya pacar?

isyarat tanpa jawab

By Lulucliquers Punaciyoners on Sunday, June 10, 2012 at 7:37pm ·
aku piikiir,,semuanya memang sudah berakhir..
pohon yg tumbang itu sudah rebah ketanah .Hanya akar.nya yg masih tinggal.
Baik akar.nya yg masiih tegar dan menghunjam ke bumii atau batang pohon yang tumbang iitu, tak menunjuk.kan isyarat untuk bersatu lagii menegak.kan "janjii pepohonan" untuk saling melngkapii diiri dan hidup meneduhii alam
Padahal,,
siapa yg tag ingin bertahan dalam keharmonisan hidup..???!!
tag tahukah kiita bahwa akar yg tertebas dan pohon yg tercabutt iitu masiih punya dan sama_sama mengingnginkan untuk bersatu kembaLiii...!!!!
tetaPiii,,,,,
entah kaPan...????
entah dimusiim semii atau musiim gugur atau tiidak sm sekalii ..
tetaPii terkadang,,musiim suka membawa sesuatu yg tg terduga
MenggeLiitiik dedaunan iitu menghiijau kembalii dan tunas_tunas muuda tumbuh lagii,,,untuk kiita tebass Lagii,,,(???)

Kamis, 07 Juni 2012

I'M NOT A LOSER

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 8, 2012 at 12:38pm ·

Bukan menjadi pecundang sebagai pilihan
Diperolok oleh kesalahan yang berlalu
Lupakan
Enyahkan
Jika hanya buatmu memberi alasan untuk menyerah
Jika hanya buatmu meratap sebuah penyesalan
Memaksa ?
Iya

Menelungkupkan tangan pada wajah seakan semalu-malunya
Menghindar dari amuk situasi
Bersembunyi dibalik jemari menutup hanya sebuah kesalahan
Ingin menghapus bahwa aku dulu pernah salah di masa lalu
Selesaikah dengan begitu ?
Bangunlah
That's just small mistake
Masa lalu salah tak sepenuhnya milikmu
Everybody had a mistake
Kamu begitu seakan tidak ada masa sekarang dan masa depan untuk perbaikan
Seakan tidak ada kawan yang bersamamu ketika terpurukkan

Sometimes when you whine your mistake
Hey ! You can wake and stand up
On your mistake in the past
On your foolishness that ever you make
On your desperation
And whatever you stand up on your black memories long time ago
But you must know that you have great chance
That you can stand up on your mind
That you can carry out your life to be better
Even you can change a sorrow become a grace
Who knows ?
Show that you aren't a loser who manipulated by your tiny mistake in the past

Kamis, 31 Mei 2012

indahnya putih abu abu

by Irfan Cah Sevenvold on Tuesday, May 22, 2012 at 10:07pm ·
..putih  abu abu ,banyak crta ,ttg CINTA ,TAWA dan segalanya.!

.putih abu abu bukan judul lagu,tapi saksi bisu anak REMAJA yang baru kenal DUNIA ....

.putih abu abu lambang segala rasa kebersamaan..

.putih abu abu .banyak yang mmberi kita bekal untuk mnjalani ,hidup mnuju MASA DEPAN ..
.oleh sebab itu masa masa SMAmu ..dengan
30% BELAJAR
35% BERDO'A
15%MAIN
10%PACARAN
10%KETAWA BARENG" TEMAN"

.tanpa teman" d sekeliling kita putih abu abu tak kan BERKESAN ...

KAPAN LAGII KITA BISA SEPERTII INI


kebersamaan itu mmg INDAH

* HARAPAN DALAM KEHIDUPAN *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Saturday, May 19, 2012 at 3:21pm ·

Sekali ini,
Ingin ku titiskan segala mara lara yang ku dapat selama ini
Ku titiskan pada lindu yang bagi siapa pun tak ingin lindu itu kembali

Kini gemintang pun tak dapat sirnakan lara itu
Entahlah,
Semua terasa semakin rumit saja

Aku ingin bebas
Lepas dari mara yang berkepanjangan
Terbang dari segala rasanya diabaikan
Hilang dari putaran yang selalu disalahkan
Meninggalkan segala buruk rupa kehidupan di belakang

Tuhan,
Rintihku yakin Kau dengar
Dan pasti Kau paham
Lenyapkan segala dendamku yang bergemuruh ingin membalas
Jangan buat aku terjebak dalam kemunafikan yang nyata Tuhan

Pun air mata hingga menguap
Menjadi titik-titik hujan oleh langit 
Tangis pun terwakilkan

Dan pada akhirnya aku ingin mengabaikan semua
Mencoba menjadi apa yang hatiku yakin benarnya
Tanpa terselip lara yang duka
Tanpa dendam yang muram

Semoga

* UNTUK SEBUAH JAWABAN *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Saturday, May 19, 2012 at 2:53pm ·
Maka ku biarkan segala masalah tumpah ruah
Berlinang dalam butiran bening yang bisu
Namun sarat akan berbagai ungkapan

Berceceran pun ku biarkan
Karena aku hanya ingin segera istirahat
Dari segala hiruk pikuk dunia manusia
Yang tak sedetik pun biarkan aku rehat
Terleelap pun bermimpi seakan masalah masih mengikuti

Lelah aku Tuhan,

Tapi ku coba bangkit kembali
Mengumpulkan puing semangat yang tergerogoti
Oleh keras derunya kehidupan
Aku tak ingin jadi makhluk yang begitu saja menyerah 

Tuhan tidak tidur
Seletih apa pun aku, bantu aku Tuhan
Tegarkan aku untuk bangkit

Menyibak teka-teki kehidupan
Mengalahkan rasa untuk menyerah
Membumihanguskan keraguan untuk tetap bangkit

Karena aku percaya
Karena aku percaya
Karena aku percaya
Segala akan segera memberiku jawaban
Jawaban atas perjuangan

¤_KELEMBUTAN RINDUKU(synk)_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Tuesday, February 21, 2012 at 3:25pm ·

Di antara gemuruh ombak & desirannya angin malam
ku kirim satu kata rindu untukmu ku puja sebuah rembulan indah dalam senyummu

Sayang~~~ dari kejauhan ku lantunkan cinta yang terlalu
dari gemerlap bintang ku hiasi rinduku ini hanya padamu tuk berlayar & berlabuh menepi indah di dermaga hatimu


Sayang~~~ kaulah penyebab gundah dalam hidupku
kaulah penyebab gelisah dalam kesendirianku
maka relakanlah ku rasakan kehangatan dari pelukanmu menikmati cinta dari kasih sayangmu agar aku terlena & terbuai hidup tuk selamanya dalam namamu karena aku terlalu menyayangimu~~~~~


F_M

¤_SEMILIR CINTA_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Tuesday, February 21, 2012 at 9:57am ·

Terjerembab ku dalam balutan hati semilir cinta terbuai di antara alunan desirnya kasih memanggil kata cinta mengukir segenap asa

Kasih~~~ inginku jemput setiap bayangmu yang telah pergi
inginku ukir senyummu yang telah sirna agar bisa jadi bagian dari tiap bahagiamu
agar bisa jadi bagian dari tiap penyesalanmu menyayangiku

Kasih~~ ku tinggalkan semua yang berharga dalam hidupku saat kau harapkan akan kehadiranku
saat kau rindukan tutur kataku

Namun~ terlalu mudah kau tambah hidupku dengan kelukaan & terlalu cepat kau hadirkan KEHAMPAAN dalam jiwaku saat ku tau kau telah bersanding dengannya

Ya Allah~~ Dosa apakah aku hingga harus menjalani hidup dengan sebuah cinta yang begitu sayu

Ya Allah~~ bunuhlah mimpi ini agar tak ada bayangannya yang menjelma indah~~~~

¤_BERSANDING RINDU(synk)_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Tuesday, February 21, 2012 at 10:58am ·
Telah berpadu kasih
bersanding rindu
berbutir cinta yang jelita
berbunga senyum madu asmara

Sayang~~~ di ujung titian cintamu daku terpendam mengisi kekosongan ruangan hatimu yang hampa mewarnai bagian rindumu yang pernah terbuang

Sayang~~~ antar tiap-tiap puing hatimu yang sepi ku coba tambatkan hati ini tuk selalu bisa bernyanyi riang agar tak ada kesunyian yang menghiasi malam-malammu
agar tak ada binar-binar kasihku yang pupus dalam jiwamu

Sayang~~~ maafkanlah daku yang di kejauhan ini tak bisa hadir menemani kerinduanmu tak mampu menjelma jadi sebuah rembulan indah dalam senyummu Namun~ walau daku di kejauhan malam yakinlah bahwa dalam setiap detak jantung ini telah ku lantunkan rindu yang terlalu untukmu
karena aku selalu mencintaimu~~~~~~

F_M

pikacu synk. .

¤_HATIKU YANG SETIA HANYA UNTUKMU(synk)_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Tuesday, February 21, 2012 at 5:55pm ·
Di relung hatiku yang dalam ku patri tiap kata rindu untukmu
ku gemakan bersama detak jantungku mengalun bagaikan alunan desirnya ombak di samudra~~

Andai cinta & rinduku bak kertas lusuh yang terbuang
tak mungkin ku ukir kata indah dalam hatiku
tak mungkin namamu mampu ku hiasi jadi sebuah pajangan mesra dalam bola mataku

Sayang~~~ lembaran demi lembaran hari ku rangkum senyummu tuk mengisi tiap coretan hidupku walau kau tak pernah tau
walau kau tak mungkin percaya


Sayang~~~ izinkanlah tuk selamanya cinta ini berubah jadi helaian rambutmu agar saat kau telah berhias cinta ini juga tergirai tuk bisa kau sentuh betapa ia tetap tumbuh selamanya sekalipun kau menua
karena aku tulus mencintaimu~~~~~~~



F_M

¤_SEMBILU DI ATAS JANJI_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Tuesday, February 21, 2012 at 9:45am ·

Berbunga cinta berputik rindu merekah kasih sempurna janji

Namun~ belumlah ku sentuh rindu yang telah berteduh cinta yang telah terungjai mesra semuanya kini telah gugur ke bumi saat kau bandingkan aku dengannya

Kasih~~ memang aku tak seindah pelangi
memang aku tiadalah berarti bagimu hingga terlalu mudah kau permainkan kejujuranku & terlalu mudah kau tabur kata-kata yang bergeming di atas penderitaanku

Kasih~~ kesalahan yang pernah ku lakukan dalam hidup ini adalah bahwa aku pernah menyayangimu & mencintaimu penyebab kehancuran yang paling indah dalam hidupku

Ya Allah~~ haruskah ku genggam bara cintanya agar hati ini tak menjerit senyum ini
tak menangis betapa telah sayu langkah hidupku saat ku tau tak berartinya pengorbananku

Embun~ tutuplah tiap bagian dari hatiku yang terluka & kecewa agar aku tak terlena oleh kehampaan ini~~~~~

¤_ISILAH HATIKU SAYANG_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Friday, March 9, 2012 at 11:39am ·

Sayang~~~~

Setiap sunyi telah bergumam
Angin telah berkesinambungan

Ku coba bertanya diantara nadi dan darahku~~~~

bagaimanakah lagi ku buat jiwaku hanya terlena pada sebuah cinta dan sayangmu yang selama ini jadi pertikaian dalam binar hatimu~~~~
sampai kau ucapkan nada merdu keraguan yang teramat indah dalam hidupmu~~~~

Sayang~~~~

bukankah telah ku patri pengorbananku dalam tiap detak jantungmu~~~~
bukankah ketika rindu ku puja hanya rautmu yang ku bayangkan sebagai satu tanda tak ada celah ruangan hatiku yang tertutup untuk sebuah namamu~~~~

Sayang~~~~

Aku rela andai kau buang dalam nista luka yang paling dalam~~
Aku sanggup andai kau kubur bersama sisa~sisa telaga kehancuran yang terhina~~

Namun~ sungguh daku tak mampu memandang jika sesaatpun kau tak pernah berlabuh menjadi satu dermaga cinta di hatiku~~~~~

Sayang~~~~

Isilah hati yang sepi ini dengan nyanyian merdu suaramu walau hanya dari kejauhan agar tak ada kesepian yang mengiringi langkah hidupku karena aku terlalu menyayangimu Sayang~~~~

F_M

¤_IZINKANLAH CINTAKU BERSEMI SAYANG_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Friday, March 9, 2012 at 12:54pm ·

Ku alunkan cinta kala rindunya hatiku
ku ukir sayang dalam rembulan senyumku
ku patri dan ku jadikan satu gambaran yang syahdu dalam hidupku~~~~

Kasih~~~~
Tak mungkin sayang ini hadir tanpa jejak
Tak mungkin rindu ini tumbuh tanpa ombak
Tak mungkin gemerlap cinta ini bergeming dan bergejolak
jika bukan karena dalamnya asaku dan jika bukan karena terlalu jujurnya aku menyayangimu~~~~

Kasih~~~~
telah ku bentangkan cinta ini dari lubuk hatiku
telah ku ukir manis senyummu jadi bagian hidupku~~~~

Maka~ Izinkanlah aku jadi mutiara indah di dasar jiwamu agar hatimu terang dan berarti untuk selamanya~~~~

Kasih~~~~
Di antara bunga~bunga cintamu ku tanam asa ini~~
Di antara buih~buih rindumu ku curahkan segala cinta dan kasih sayangku agar saat aku telah bisa merenangi dan hidup di samudra jiwamu kau akan tahu betapa berartinya jalinan asmaraku hingga ku bingkai namamu jadi sebuah bahtera cinta yang megah di Qalbuku karena aku sungguh terlalu mencintaimu~~

Kasih~~~~
Biarkanlah cinta ini bersemi
Biarkanlah sayang ini menjelma indah saat ku cari arti dari cinta dan senyummu


Sayang~~~~

Minggu, 13 Mei 2012

¤_KU PINTA KAU DALAM MIHRAB CINTAKU_¤

by AaFiekha Piekhacu Poetry Kalimantan I on Wednesday, May 9, 2012 at 6:53pm ·
:: jika diriku mencintaimu kerana ketampananmu, jangan salahkan aku kalau aku berdalih pada yang lebih tampan darimu.

Jika diriku mencintaimu kerana hartamu, jangan salahkan aku kalau aku meninggalkanmu, bila hartamu mulai sirna dari pandanganku.

Jika aku mencintaimu kerana kedudukanmu, jangan salahkan aku kalau aku memilih yang lebih tinggi kedudukannya darimu.

Wahai akhi pujaan qalbu, kiranya diriku mencintaimu kerana agamamu, janganlah risau serta ragu, InsyaAllah aku tetap akan menantimu, kiranya ini yang terbaik pada pandangan Rabb-ku.

Memang ada yang lebih tampan darimu, ada yang lebih berharta darimu dan Memang ada yang lebih berkedudukan darimu.

Namun, yakinlah semuanya pasti sirna ditelan waktu.

Bagiku ENGKAU adalah ANUGRAH dari penciptaku, kerana Dialah Yang Maha Tahu menentukan segala sesuatu setelah istikharah namun tetap ENGKAU yang dipertemukan denganku.

Sabarlah menantikan waktu itu, kerana aku pun menanti sepertimu, walaupun banyak ujian menguji hatimu. Namun, yakinlah itu adalah memantapkan hatimu, semua yang TERBAIK akan datang TEPAT WAKTU, sesuai ketentuan yang Maha Tahu, InsyaAllah pasti akan dimudahkan-Nya.

Ya Rabb.. Pemilik cinta sejati, jika cintaku kau ciptakan untuk dia, tabahkan hatinya, teguhkan imannya, tegarkan & temanilah dia dalam penantiaannya.
Jika hatiku kau ciptakan untuk dia, penuhi hatinya dengan kasih-Mu. Terangi langkahnya dengan cahaya-Mu,

ku titipkan cintaku pada-Mu untuknya, mekarkan cintaku bersama cintanya, satukanlah hidupku & hidupnya dalam cinta-Mu.. ::

Amin yaa Rabb...

--F_M

Selasa, 01 Mei 2012

Masa Putih Abu-Abu


Waktu serasa kurang kurasa ketika aku tersadar bahwa tak lama lagi, akan ku tinggalkan masa putih abu-abu untuk kemudian menjalani masa yang lebih dewasa. Airmata juga rasanya tak pernah kering jika ku ingat banyak moment yang akan aku tinggalkan segera. Berangkat sekolah pagi-pagi, belajar dari jam 7 a.m.sampai jam 2.15 p.m,nakal, curhat, bercanda, menangis, tertawa, berselisih, berbaikan, pacaran, putus, berteman, bersahabat, bersaudara, lengkap sekali saat-saat itu.
Oh, ALLAH memang Maha Indah, mencipta suatu masa sebelum akhirnya kita, para manusia di hadapkan pada hidup yang benar-benar dewasa dan penuh tantangan. Bagiku, masa remaja ialah masa tempaan untuk menemukan jati diri yang akan kita gunakan untuk menjalani dan membangun kehidupan kita di masa dewasa yang hampir datang.
Pesan dari ibuku dulu, ketika aku lulus MTs(SLTP) dan kemudian menjadi siswa MAN (SLTA) ialah : “Suci, belajarlah yang lebih rajn, jadikan dirimu pribadi yang lebih dewasa,karena tak selamanya kau punya aku dan ayahmu.. kau akan melewati masa paling menyenangkan dimana akan banyak hal baru, serta kesempatan baru yang akan kau dapat.. ambil banyak pengalaman dari hal-hal baru yang kau lalui, dan gunakan sebaik mungkin kesempatan yang diberikan kepadamu..”
Dan kini, masa-masa itu benar-benar telah ku lewati. Amazing sekali masa-masa ini. Aku mencoba menapaktilas masa yang sebentar lagi akan aku akhiri, dan inilah yang dapat aku ingat (sebelumnya, .. jangan tanya tanggal dan bulan, karena saya sangat lemah untuk mengingatnya)..
Masa awal putih abu-abuku ialah aku berada di suatu tempat yang sangat menyenangkan dan mengesankan : X.1 (2009/2010). awalnya, aku merasa takut, karena ditempatkan di kelas X.1, karena katanya,kelas ini kelas yang siswanya pilihan, hanya siswa yang nilai ijazah baguslah yang dapat masuk ke kelas ini. Tapi, ternyata, setelah aku jalani hari demi hari hari, ternyata sama sekali tidak menakutkan, justru sangat menyenangkan. Aku ingat betul, saat itu kami adalah kelas yang sedang ditinggal ibu kami. Ya, saat itu, wali kelas kami, Ibu Irfiah Firoroh, M.Si. sedang melanjutkan study beliau di IPB. Kami bisa mandiri saat itu, kami bisa membentuk struktur organisasi kelas, jadwal piket, rapat rutin tiap bulan, kas kelas rutin, pengisian mading, bahkan renovasi sederhana di kelas. Memang hal yang sangat sepele, tapi karena kami lakukan tanpa bimbingan wali kelas, hal tersebut rasanya membanggakan. 

Janji yang Kembali

Persahabatan yang sangat indah ini bermula pada 16 Juli 2010. Tahun pertama mereka di masa putih abu abu. Tidak pernah satupun diantara mereka menyangka bahwa pertemuan mereka yang sederhana akan mengawali kisah penuh makna sebuah persahabatan.
“Kok kamu sendirian? Nggak gabung sama yang lain?”, tanya Aisiyah dan Linda kepada gadis manis yang duduk menyendiri di depan ruang MPO.
“Ng...nggak. em..enakan duduk sendiri”, jawab gadis itu datar.
“Emang temen kamu pada kemana?”
“Nggak tahu. Ke kantin kali”.
“Oh...eh, ngomong- ngomong kita belum kenalan...namamu siapa? Aku Aisiyah, dan ini Linda”, kata Aisiyah dengan ramah.
“Aku Suci. Fauziyah Suci Nurani, kelas X.1”, jawabnya, kali ini dengan sedikit tersenyum.
“Kelas X.1 ya...wah bakalan sekelas kita. Kami kan juga kelas X.1”.
“Really?? Akhirnya aku dapat teman juga”, tuturnya dengan senyum yang lebar.
“Lho, emangnya temen kamu yang di kantin nggak sekelas?”, tanya Linda.
“Em...em...sebenernya, di sini aku nggak punya temen, dan yang di kantin itu, aku nggak kenal mereka siapa...hehe”, wajah Suci merah karena malu.
Hahahaha,tawapun merekah mewarnai perkenlan pertama mereka.
###
“Aduuuh...au!!!”, lirih April sambil berlinang airmata.
Sucipun mempercepat langkahnya mendekati April yang mengerang kesakitan. Begitu pula dengan Linda dan Aisiyah yang mengikuti Suci dengan menenteng tiga gelas minum dan beberapa bungkus makanan ringan.
“Kenapa Pril?”.
“Perutku sakit”.
“Hah..terus,,terus gimana? Biasanya di apain?”.
Suci menyentuh tangan April yang ternyata sudah kaku dan dingin. Hal tersebut membuatnya panik. Sementara April semakin lemas. Kepalanya yang tadi ia senderkan di tembok kini ia taruh terkulai di meja. Ia hanya mengaduh. Merasakan sakit perut dan otot-otot kakunya yang sangat menyakitkan.
“Linda, Aisiyah..ayo bantu aku!!”.
Sontak mereka meletakkan makanan ringan di atas meja. Linda berlari ke arah Suci dan April, sementara Aisiyah membuka tas dan mengambil sebotol minyak kayu putih”.
“April, ini minum air putih dulu”.
April tetap mengaduh. “Linda..pegang tangan kanannya”, suruh Suci.
Aisiyah segera membaluri tangan dan sebagian wajah April dengan minyak kayu putih. Juga leher dan jari jarinya.
“Kita bawa ke UKS saja”.
“Kita Cuma bertiga, Aisiyah..”.
“Aku akan cari bantuan”.
Saat itu sedang pelajaran olahraga. Kebetulan, mereka bertiga bermaksud bolos karena mereka malas lari interval. Ternyata, di kelas ada April yang sedang kesakitan. Entah apa jadinya jika April tidak ditemani oleh mereka. Selang beberapa saat,Linda datang bersama, Marwan, Hikam, dan Abdul. Marwan, Hikam, dan Abdul, dibantu dengan Linda mengangkat April yang sudah lemah ke UKS. Suci dan Aisiyah segera ke ruang piket, memintakan surat izin atas April.
###
“Ternyata enak ya..besuk browniesnya lagi ya Pril... yummi banget ”.
“Terimakasih ya Linda, Suci, Aisiyah..”.
“Lho..kok kamu yang terimakasih, harusnya kita dong. Kan udah dibuatin brownies.. “.
“Apalah arti sekotak brownies jika dibanding pertolongan kalian kemarin.. terimakasih sekali lagi”.
“Oh...so sweet..se sweet brownies ini... no problemo Pril... kita kan sahabat, jadi saling menolong itu kewajiban. Tapi, jangan sering-sering sakit juga, dijaga tuh lambungnya..”.
Semenjak saat itu, merekapun berkomitmen untuk mengukir persahabatan sejati. Hari-hari merekapun menjadi sangat indah. Kebersamaan, tawa canda, isak tangis, suka duka, semua rasa dicurahkan satu sama lain. ALSA. Itulah naungan persahabatan mereka. Naungan persahabatan yang indah yang takkan pernah mereka lepas, apalagi mereka putuskan. Mereka telah berikrar, untuk tak pernah saling meninggalkan dalam keadaan apapun. Mereka telah berjanji. Menjadi saudara yang akan senantiasa mendukung sesamanya, walau jalan mereka nanti akan berbeda. Janji persahabatan yang mereka ucap bersama sama dan tidak akan ada pengingkaran yang akan mereka buat.
###

Aska dan Sandra : Cinta / Prestasi ???


Kisah ini, hiks...kisah tragisku yang ternyata bodoh, bodoh karena aku lamaaaa sekali sadar bahwa ternyata ketulusan mendalamku di balas dengan dusta. Bahwa ternyata cintaku yang apa adanya dibalas dengan cintanya yang ada apanya.
Mulanya, aku tak percaya perkataan Mas Faiz, yang bilang kalau dia cuma dekat denganku hanya karena prestasiku, padahal aku benar-benar tulus dengan dirinya. Aku ingat nasihatnya, saat itu dia berkata, “Sandra, mata yang seperti kau punya itu mencerminkan dirimu yang susah jatuh cinta, yang pernah disakiti. Dulu, kamu pernah suka banget sama cowok, tahunan bahkan. Tapi, setelah kalian menjalin hubungan kamu baru sadar kalau ternyata dia nggak seperti yang kamu harapkan. Tapi, jangan khawatir,kamu akan mendapatkan sosok imam yang kamu inginkan suatu saat, jalanmu masih berkelok-kelok”.
Aku tercengang, apa maksud berkelok-kelok? Berkelok kelok berarti masih susah, masih jauh, atau....entahlah. padahal saat itu aku sedang menjalin kedekatan dengan seseorang. Teman sekelasku yang sudah hampir tiga tahun aku kenal. “ Terus Mas, berarti kedekatanku sama Aska gimana?”, akupun spontan bertanya. Dan jawabannya, jawaban yang seharusnya membuat air minum turun ke lambung melalui kerongkongan, justru masuk lewat tenggorokan ke paru-paru. Aku tersedak mendengar ini: ‘’Aska itu dekat denganmu karena prestasimu, bukan karena kamu yang apa adanya”.
“Haaa??? Emang iya gitu Mas??? Terus gimana dong akunya???”, kataku dengan mata yang terbelalak.
“Yaa, kalau kamu berusaha, ya pertahankan aja,sambil kamu tetap tulus sama dia, toh nggak ada salahnya kan?? Tapi, kalau emang kamu nggak mau berusaha, ya tinggalin aja, kasihan kamunya nanti”.
Sejak ‘ramalan’ itu, aku menjadi sering galau. Aku tak bisa menerima kelakuannya yang tidak apa adanya. Tapi aku juga tak mampu mengabaikan perasaan nyaman saat bersamanya. Jika kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan?? Aku menjadi sering menangis, sering melamun, dan sering uring-uringan. Aku ingin meninggalkannya, tapi kesanggupanku untuk itu belum seratus persen. Aku istikharah berkali-kali, bersujud juga berkali-kali, berdoa apa lagi. Tapi rasanya, hatiku masih gamang. Duniaku kalut. Kalut gara-gara tingkah ‘pahlawan bertopeng gadungan’, si Aska.
###
Pagi itu, aku putuskan untuk melangkah sebagai Sandra yang mau berusaha. Kan bagaimanapun usaha itu perlu. Sangat perlu. Namun di kelas, aku menjadi Sandra yang tak biasanya. Aku murung hari itu. Mataku serupa dengan mata panda. Teman-teman heran memandangku, tapi aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan pertanda kekhawatiran mereka.
Di tempat ini, tempat di mana ada aku dan dia, usaha macam apakah yang harus aku perbuat?? Ketika ku layangkan pertanyaan itu pada diriku sendiri, hanya tanda tanya yang terbang mengelilingi kepalaku, yang semakin lama, semakin berlipat-lipat saja jumlahnya. Aku kembali melamun. Laaaamaaaa. Tenggelam dalam kebingungan yang kronis. Ungguh keadaanku yang miris.
“Sandra...”.
“Eh, iya ada apa?”, Aska sudah berdiri di depanku dengan tumpukan kertas buram dan pena birunya.
“Em..ini ngerjainnya gimana yaa??”
“Mana liat”, dia menyodorkan soal matematika tentang integral subtitusi, aku mencoret-coret jawaban di kertas buramnya sambil memberikan penjelasan soal.
Ketika selesai “Oh...iya, faham, terimakasih ya.. besuk-besuk kalau aku nggak ngerti aku di ajarin lagi ya...”, katanya dengan wajah tanpa dosa.
“Iya, bisa diatur kalau soal itu”, jawabku dengan senyum yang berusaha ku manis-maniskan.
Hatiku sebenarnya sakit, sakit banget. Tapi, demi perasaanku ke dia, okelah...aku berusaha berada di dekatnya dan berada di kapanpun dia butuh. Berbulan bulan aku melakukan hal itu, dan aku terlena melakukannya. Aku selalu tenang berada di dekatnya, dan dia sering membutuhkan bantuanku. Alhamdulillah, otakku agak encer jika di bandingkan dengan teman-teman yang lain, dan alhamdulillah juga, aku merasa hubungan kami layaknya hubungan ikan hiu dan ikan remora, simbiosis mutualisme. Aku bertahan sebagai guru privatnya, bukan sebagai sahabat baiknya. Dan aku merasa senang. Sungguh Sandra yang tolol.
###
Beberapa waktu kemudian, aku tidak lagi merasa menjadi guru privatnya. Kini aku sudah bisa merasakan ketulusannya berhubungan denganku, yaitu ingin menjadikanku sahabat spesialnya. Dia mengutarakan maksudnya kepadaku, dan kusambut baik keinginannya itu. Aku begitu bahagia saat itu. Hubungan kami terjalin indah, kami saling mengisi satu sama lain. Aku menjadi sahabat curhatnya, dan sebaliknya. Di sekolah, kami kerap kali menghabiskan waktu bersama, hingga banyak yang menyangka kami ada apa-apa, tapi aslinya kami hanya menjalin persahabatan yang saaaaangaaatt indah.
###

Ketika Kenyataan Tak Bersambut

Setiap orang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya,sama seperti Ibu Sumirah, seorang ibu paruh baya dari dua orang putri dan seorang putra. Dua putrinya, Mbak Jatun dan Mbak Mumun menikah di usia muda, dan masing-masing telah mempunyai seorang anak. Salah satu cucunya, Novi, anak dari Mbak Jatun sangat dekat dengan Ibu Sumirah, maklumlah, Mbak Jatun kan seorang TKW di Arab Saudi, jadi putrinya yang baru berusia 5 tahun itu diasuh oleh neneknya.

Aku sendiri, teman dari putra satu-satunya yang sangat ia harapkan keberhasilannya, yaitu Ahmad. Aku dan Ahmad sudah berteman sejak kami masih belajar di Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak Islam), dan sampai sekarangpun kami masih berteman. Kami belajar di satu Madrasah Diniyah (TPA), Madrasah Ibtidaiyah, dan Madrasah Tsanawiyah. Ibu Sumirah juga mengenalku. Rumah kami berdekatan, dan setiap ke warung dan bertemu denganku, beliau akan menyapaku, “Belanja Nduk..”.
Suaminya, Bapak Khamdi adalah seorang tukang servis payung keliling. Setiap hari, ia berjalan dari Pabelan, menuju Salatiga yang kira-kira jaraknya 15 km, beliau berjalan sambil menggendong peralatan servis, seperti gagang payung, senar, dan kawat-kawat serta besi panjang yang aku tidak tahu apa namanya. Letih kulihat jelas di wajah keriputnya saat setiap sore di melintasi jalan di depan rumahku, masih dengan jalan kaki dan menggendong peralatan servis.
Ibu Sumirah hanyalah seorang ibu rumah tangga yang tak berpenghasilan tetap. Hanya saat musim tanam dan musim panen saja beliau menjadi buruh dan mendapatkan penghasilan RP. 25.000 perharinya. Sementara, cita-cita beliau adalah ingin menjadikan sosok Ahmad, anak lelaki satu-satunya menjadi orang yang pintar dan berketrampilan, sehingga kehidupan Ahmad dapat lebih baik dari kehidupannya. Betapa beruntungnya Ahmad memiliki orangtua yang tak kenal lelah berjuang untuknya walaupun keterbatasan dan kemiskinan menghalangi.
Lain dengan kedua kakaknya yang hanya di sekolahkan sampai tamat SLTP, Ahmad diharuskan melanjutkan keSMK oleh kedua orang tuanya. Dan benar, setelah lulus Madrasah Tsanawiyah, ia melanjutkan ke SMK Muhammadiyah Salatiga. Aku yang bersekolah di MAN Salatiga kerap kali bertemu dengannya di angkot, walau lebih sering seperti orang yang tidak mengenal. Setiap bertemu, kami hanya melemparkan senyum simpul yang seperti tidak ikhlas satu sama lain, lalu diam seribu bahasa seperti orang asing, bukan seperti teman lama dan teman seperjuangan dulunya.
Setiap pagi, setelah turun dari angkot nomor 3, yaitu angkot jalur Macanan-Kauman Kidul-Salatiga, aku sering melihatnya nongkrong di samping Ramayana Salatiga bersama banyak lelaki berseragam sama sepertinya sambil memegang rokok di tangan mereka dan dengan rambut yang berwarna-warni. Sungguh miris aku melihat kelakuannya. Aku segera teringat Ibu Sumirah dan Bapak Khamdi yang begitu gigih membanting tulang dan memeras keringat demi kelangsungan pendidikan Ahmad yang di harapkan akan menjadi orang yang sukses, tapi dia justru terkesan terjerumus kedunia remaja yang nakal dan brutal. Na’udzubillah Yaa Allaah...
Tiga bulan pertama masa SMAku, aku masih kerap kali melihatnya di angkot. Namun, mulai bulan ke empat, aku sudah tidak lagi melihatnya, saat itu aku berfikir, “Mungkin sekarang, dia nebeng sama temennya”..
***
Waktu terus berjalan, aku tak terlalu menghiraukan Ahmad. Dia sudah dewasa, dan pastinya dia bisa melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri, dan untuk orangtuanya tentunya. Namun, terdengar desas-desus bahwa dia sudah putus sekolah. Ha ??? Sayang sekali kalau desas-desus itu benar. Kasihan sekali ayah dan ibunya yang berharap besar padanya. Kebetulan, di suatu siang saat aku melintasi lapangan di desa Bridgestoneku tercinta ini, aku berpapasan dengan dia. Akupun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk interview dengannya langsung.
“Ahmad, emang bener ya, kamu udah nggak sekolah lagi?”.
“Iya, bener, aku udah keluar”.
“Lho, kenapa?”.
“Uang sekolah terlalu mahal Cik.. bapakku udah nggak sanggup bayar”, jawabnya singkat, kemudian pergi.
Benarkah sesederhana itu? Bukankah setiap sekolah akan memberikan beasiswa bagi anak yang orangtuanya kurang mampu? Ah, entahlah. Sedih rasanya melihat teman seperjuanganku putus sekolah gara-gara biaya. Indonesia...oh Indonesia..
Sejujurnya, aku masih penasaran dengan penyebab putus sekolah Ahmad. Aku tidak yakin alasannya biaya. Hm.. karena aku masih penasaran, akupun bertanya kepada adikku yang notabene ialah teman mainnya Ahmad.
“Adek... emang Ahmad putus sekolah kenapa sih?”.
“Dia kan nakal to Mbak, lha wong uang SOPnya malah dibuat main PS di Pasar Raya”.
“Lho, wah wah...ampun deh tuh anak !!! apa nggak kasihan sama orangtuanya, eh, tapi kemarin kok dia bilangnya karena nggak kuat bayar sekolah ya?”
“Lah, kamu tu gimana to Mbak..mana ada maling yang mau ngaku. Dia bilang gitu biar nggak ketahuan nakalnya mungkin,, padahal gurunya juga sampai datang ke rumahnya buat bujuk Ahmad biar mau skolah lagi lho.. tapi emang dasar si Ahmadnya aja yang udah nggak bisa di bilangin”.
Ya Allah,, tega banget sih Ahmad, kan kasihan Pak Khamdi dan Ibu Sumirah. Sekarang, Ahmad malah menambah daftar pengngguran Republik Indonesia. Huuh...miris melihatnya.
***

Festiva Ekonomi Kreatif Seluruh Indonesia Wilayah Semarang

@ 1 Desember 2011
Lomba debat itu menyenangkan. Aku merasa aman, ada dua kawanku yang bermulut klimis
: Aris Hidayat dan Wahyu Fajar Setiyawan yang mampu membuat kata sederhana menjadi ‘sihir’ yang memukau para juri(lebayyy :P). Nomor undi 15 membuat kami menunggu giliran maju putaran ke lima, karena setiap putaran terdiri dari tiga tim debat.
Saya begitu tenang, karena seperti yang sudah saya katakan tadi, bahwa ada dua teman saya yang jauh lebih hebat dari saya. Ada pula Bu Amel, guru ekonomi kami yang tidak hanya mengajarkan materi debat, tapi juga yang telah mengubah fikiranku yang dulunya sekecil kertas memo menjadi seluas kertas payung..hihih ^^
Ada juga Mas Faisal ‘Radit’ Yusuf Farhan (:P hehe, saya tambahi Radit, biar seneng :P) yang dulu saya kira nakal, tapi ternyata sangat menyenangkan. Bijaksana (kadang-kadang :P), kritis, dan humoris. Sungguh sebelum ini, aku tidak menyangkanya.
Teman lainnya adalah Alfin Rosyida, si ‘Aku Penulis’ adek kelas yang cerdas, dan sempat membuatku keki mendengar argumennya yang bagus saat latihan. Dia juga melakukan –eh, mengucapkan kata ‘nggak banget’ (gaya alay) pada saat lomba. Sontak tawapun meledak, haha...unforgetable deh pokoknya...
Selain itu, ada Pratiwi L Ch, tapi biasanya aku manggilnya Tiuw...adik kelas baru yang ditunggu-tunggu kedatangannya di kelas XII.IA.1 (eh, ternyata kelas XI, hihi). Tiuw mengagumkan. Sampe-sampe les sama lulusan ekonomi UNDIP buat ikutan lomba ini. Dan hasilnya ada statemen memukau yang kembali meng kekikan aku.. subhanallaaah :D
Kronologi lombanya panjang, dan jujur udah agak kelupaan,tapi nggak papa deh, diceritakan seingat saya saja yaa maaf kalau banyak yang kelupaan.

Aska dan Sandra : Ketika Risha dan Gugatan Kejelasan Hadir


Aku mencoba mendeskripsikan perasaanku kini. Apakah ada bahagia? Ataukah sedih yang mendera? Aku juga mencari arti dari air mata ini, apakah pertanda suka, ataukah lara sedang menyiksa? Entahlah, yang jelas batu kekecewaan menggumpal memberatkan hatiku, dan aku merasa sesak karenanya. Beberapa bulan yang lalu, aku begitu menunggu hari ini, hari di mana ujian telah terlaksana, dan akhirnya ada sedikit waktu untuk bernafas lebih panjang sebelum berjibaku kembali menghadapi SNMPTN.
Beberapa bulan lalu, ku beranikan diriku untuk bertanya kepada Aska, “Apa sebenarnya kau masih membutuhkan aku?”
Jawabnya saat itu, “ Tentu saja, kenapa kau bertanya seperti itu?”
‘‘Ada yang menawariku madu cinta, haruskah aku meneguknya?”
Semua terserah pada hatimu, percayalah, aku sebenarnya telah mencari waktu yang tepat sebelum aku mengajakmu menjalin keseriusan, tapi jika kau ingin menyambut yang lain, aku tidak bisa menghalangimu”..
Jika hatiku berkata tidak?”
Terserah, semua terserah dirimu, jika kau mampu bersabar, aku akan sangat berterimakasih, selepas ujian, aku janji akan menyatakan semuanya, aku sekarang masih nyaman dengan kesendirian”.
Ya, saat itu, aku sangat mengerti keadaannya. Ia ingin konsentrasi ke ujiannya. Dan akupun juga harus konsentrasi pada ujianku. Aku putuskan bersabar dan menjaga hati, sembari tetap belajar keras untuk mengenyahkan bayangannya. Jujur, rasanya memang agak sesak, tapi aku tak menemukan cara lain untuk mengatasi perkara hatiku waktu itu.
Setiap waktu kuhitung hari menuju ujian, agar selepas itu aku mampu mendapatkan kejelasan darinya. Waktu-waktuku kubuat untuk belajar sungguh-sungguh, karena dia akan marah jika nilaiku tak maksimal. Dia memang salah seorang sumber motivasiku, dan aku merasa senang dengan keberadaannya, mungkin itu yang membuatku tak pernah mau enyah dari sisinya.
***

Serupa Apa


Lukisan bambu bambu itu...
Menjulang namun kelam...
Meninggi dalam penantian...
Menjemukan...
Lalu cemara yang gugur itu...
Hanya mampu melayang bersama angin...
Dan berserah atas tempat yang akan ia tuju...
Seperti pula ikan mati...
Yang berenang mengikuti arus..
Lantas aku, aku hanya berharap
Aku hanya berserah
Menunjukkan kepasrahan..
Akankah aku serupa bambu-bambu?
Atau lebih mirip cemara gugur?
Atau mungkin,sama seperti ikan mati?
Aku, aku siapa?
Aku, sama dengan apa?
Aku,...
Ah...
Aku,
Bambu..
Aku,
Cemara gugur...
Aku,
Ikan mati...
Aku,
Entahlah!!!
Fauziyah Suci Nurani
XII.IA.1
MAN Salatiga

~Pertemuan ~

by Such Nurani on Tuesday, May 1, 2012 at 9:49am ·
~Pertemuan ~
Pertemuan..
Bukan untuk menyirnakan perbedaan..
Tapi untuk mengindahkan perbedaan..

Pertemuan..
Bukan untuk memperkeruh perasaan..
Tapi untuk menjernihkan perasaan..

Pertemuan..
Bukan untuk meluapkan amarah..
Tapi untuk melenyapkan amarah..

Di masa dulu, aku takut memulai..
Di masa dulu, aku enggan mengakui..
Di masa dulu, aku malu membawa diri..

Kau yang sangat ingin ku temui
Jusru terlebih dahulu mendatangi

Betapa aku rasakan bahagia
Kini, kau dan aku benar-benar di beri kesempatan
Menjalin persahabatan yang tak pernah terbayangkan indahnya...

Waktu mungkan memang sebentar
Tapi perjalanan terasa panjang
Kita berawal dari tiada saling mengetahui
Lalu cemburu karena satu hati
Kemudian melontarkan maaf karena sebuah prasangka
Berlanjut pada percakapan hati yang nyata
Sampai pertemuan kita bermula
Mengurai canda, tertawa, hingga tersedu berurai air mata

Semua memang takdir
Indah, dan begitu dekat

Tiada pernah ku kira
Takdir ini ingin membuatku memutar kembali waktu
Untuk terlebih dahulu mendatangimu,
Untuk mendahuluimu meminta maafku..
Untuk belajar mempunyai hati yang sebaik peri..

Ku Layangkan Pertanyaan, Tuhan

by Such Nurani on Tuesday, May 1, 2012 at 9:46am ·
Tuhan...
Kenapa begitu sulit untuk menjadi hambaMU yang berserah pasrah ??
Sementara kesadaranku bahwa ENGKAU yang Maha Menakdirkan sudah ku penuhkan..
Hasrat-hasrat tiba-tiba saja menyapu laksana ombak di samudra..
Bergulung-gulung dan tak pernah terhenti walau karang-karang menghalangi..
Mengapa Tuhan??
Padahal kutahu salah, namun tetap saja aku merasa benar
Tenggelam sudah keberadaanMU, saat aku berfikir tentang dia..
Mengapa Tuhan??
Kau cipta mahluk sesempurna dia yang tak mau beranjak jua..
Kau kirimkan dia untuk menyirnakan air mata..
Kau juga kirimkan dia untuk menyayat luka...
Mengapa Tuhan??
Aku yang harus terlibat dalam kisahnya yang tak jelas..
Harus aku yang tenggelam dalam hati yang penuh kebimbangan..
Mengapa Tuhan??
Kau tiada hapus saja rasa ini untuk kemudian aku bisa menemukan yang lain..
Kau tetapkan hatiku dalam penantian dan resiko di tinggalkan..
Mengapa Tuhan??
Kau sisipkan keinginan padaku untuk terus dekat walau waktu akan menjauhkan..
Kau labuhkan rindu saat tatap tak lagi menghiasi hari-hari..
Mengapa Tuhan??
Bukan orang lain saja yang kau anugerahi kekuatan..
Bukan orang lain saja yang kau mukjizati ketegaran..
Aku sakit, Tuhan..
Tergerogoti harap yang kian lama kian memalsu..
Tertusuk janji yang kian lama kian tak berarti..
Tergores kasih yang kian lama kian memudar..
Salahkah Tuhan??
Jika Kau berikan benci yang luar biasa..
Agar aku mampu pergi dan tak lagi kembali ke hidupnya..
Atau agar aku mampu mengusirnya dan mengenyahkan cinta untuknya..
Tuhan..
Kenapa?
Kenapa harus?
Kenapa harus diriku?
Kenapa harus diriku terlibat?
Kenapa harus diriku terlibat jauh?
Kenapa harus diriku terlibat jauh ?
Kenapa harus diriku terlibat?
Kenapa harus diriku?
Kenapa harus?
Kenapa?

Fauziyah Suci Nurani
XII.IA.1
man salatiga

ADILKAH??

by Such Nurani on Tuesday, May 1, 2012 at 9:43am ·
Hanya hati
Kemudian jiwa
Sekarang ragapun juga..
Haruskah sesakit ini semuanya???

Dusta memang selalu teriring derita
Diantara lautan airmata, akan muncul riak-riak tawa
Itu biasa, tak ada istimewanya...
Adilkah itu namanya???

Beribu detik telah menjadi pengajar
Betapa hidup tak mungkin selamanya berbahagia
Beratus menit telah menyibakkan makna
Betapa hidup juga tak mungkin selalu sengsara..

Keadilan bukanlah kesamaan
Ketika seorang bahagia tak harus semuanya bahagia
Ketika seorang sengsara tak harus semuanya sengsara
Keadilan bukanlah kesamaan


Keadilan sebuah kebijakan
Kebijakan untuk tidak merasa bahagia ketika ada yang sengsara
Keijakan untuk tidak merasa sengsara ketika ada yang bahagia
Keadilan sebuah kebijakan

Sakit akan sembuh, sengsara akan bahagia
Gelap akan terang, malam menjadi siang
Sembuh akan kembali sakit, bahagia akan berganti dengan sengsara
Terang akan gelap, dan siang akan menjadi malam
Itulah keadilan, yang bukan merupakan kesamaan

Sederhana, jika adil itu sama
Namun nyatanya yang sama belum tentu adil namanya..
Ketika adil dan sama tak serupa
Haruslah hati yang mengartikannya

Fauziyah Suci Nurani
XII.IA.1
MAN Salatiga

JERIT HATI KAMI (YANG KAU SAKITI)

by Such Nurani on Tuesday, May 1, 2012 at 9:44am ·
Apa ini??
Ketidak jelasan yang menjadi-jadi
Kebingungan yang tak henti menggerogoti
Kemarahan yang mengeruhkan hati..

Apa ini??
Penantian yang justru terhianati
Kesetiaan yang akhirnya tersakiti
Keinginan yang akhirnya terbunuh mati

Kecewaku karna harus dirimu yang mengumbar janji
Dan dirimu pula yang tak mampu menepati
Kecewaku karena tak hanya kapadaku kau ucap itu
Dan hal itu menenggelamkan kami ke telaga air mata


Dulu, kuharap kau benar-benar mengerti
Dulu, ku harap kau benar-benar seperti merpati
Dulu, dulu, dulu, ah itu dulu

Kini, kau lebih mirip mentri
Yang sesudah kampanye tiba-tiba lupa..
Itulah kau kini,

Entah apa maksudmu yang sebenarnya,
Entah berapa juga yang merasakan sakit sukmanya..

Ah.. hilang kemana otak cerdasmu itu??
Hilang kemana pula hatimu yang berbudi dulu?
Lenyap,

Kini, haruskah ku masih tetapkan langkahku di dekatmu??
Kini, pantaskah ku masih curahkan kasihku untukmu??

Entahlah !!
Rasanya, terlalu malas hatiku untuk menggubris rindu untukmu..
Rasanya, terlalu tidak penting aku mengharapkan keberadaanmu..
Banyak yang kau gantungkan,
Sementara, hati tak senantiasa nyaman... T.T


Fauziyah Suci Nurani
XII.IA.1
MAN Salatiga

XII.IA.1


Masa ini...
Masa-masa kita menjajarkan barisan di dawah tiang
Masa-masa kita membariskan diri di antara atap dan ubin
Masa-masa kita merapatkan niat dalam dinding-dinding biru nan bisu
Masa-masa kita mengurai tawa dan tangis dalam seragam putih abu-abu
Bersama...kita berpacu melawan waktu
Bersama pula...kita kita berjibaku menghalau waktu
Bersama...kita bulatkan tekad untuk terus menuntut ilmu
Bersama pula...kita kuatkan diri untuk berkutat dengan huruf, angka, dan rumus
Masa ini...menakdirkan kita untuk berada dalam satu langkah perjuangan
Menggariskan kita untuk berpacu dalam titian panjang perwujudan impian
Memberi kita kesempatan untuk merajut kebersamaan yang terpatri menjadi kisah persahabatan
Bersama...kita bumbungkan angan
Bersama pula...kita melompat menggapainya
Bersama...kita torehkan cita-cita
Bersama pula...kita kobarkan semangat meraihnya
Masa ini...
Masa yang tak selamanya kita diami
Kini telah sampai pada waktu untuk kita akhiri
Masa ini...
Masa yang pasti terkenang abadi
Dengan semua kisah yang terjalin mengindahkan nurani
Tak akan mungkin terganti...
Kemarin, kita ialah XII.IA.1
Kini, kita masih XII.IA.1
Esok, kita pernah menjadi XII.IA.1
Selamanya, kita adalah kesatuan, yang di ikat tali persahabatan XII.IA.1 MAN Salatiga 2011/2012

Dia (Part III)

Aku bersyukur pada Tuhan
Ketakutan akan hal itu
tak benar adanya

Ketika gulita berubah menjadi pelita
jantung ini masih berdetak
nafas ini masih berhembus
nadi ini masih berdenyut
darah ini masih mengalir

Hatiku tersenyum

Tuhan tahu yang aku butuhkan
Tuhan tahu yang aku inginkan
Tuhan tahu yang aku harapkan

Kembali diri ini berdialog dengan Tuhan
"Terima kasih Tuhan"
Tak ada jawab
"Engkaulah Maha Pengasih Tuhan"
Tetap tak ada jawab
"Meski Engkau tak menjawab langsung,
namun aku tahu Engkau menjawabnya"

Secercah energi positif masuk ke dalam tubuhku
Semangat mewujudkan mimpi kembali bangkit
Perang segera di mulai
Senjata telah ku persiapkan
Strategi kejujuran dan keyakinan diri
telah matang
Semoga Tuhan melindungiku slalu

-pagi menjelang UN-

Rini Afifah E.A
Smantisa
16-04-2012

Dia (Part II)

Kembali,
ia mencoba
menusuk jantungku
menikam paru-paruku
merunjam urat nadiku

Kembali,
ia mencoba
menghentikan hembus nafasku
melambatkan aliran darahku
melemahkan detak jantungku

Dikala lintang bersembunyi di balik awan
Disaat gegana mulai menampakkan diri
dan ketika suara walang kayu mulai terdengar

Aku merintih
Aku merintih
Aku merintih
Kesakitan

Dalam batin aku berkata,
"Aku harus bisa dan aku pasti bisa"

Namun,
Hingga malam mulai larut
ia masih mengusikku
Hingga mata tak mampu terpejam
ia tetap mengusikku
Hingga diri tak mampu beristirahat
ia terus dan terus mengusikku

Aku pun bercakap dengan Tuhan
Tuhan....
Tolong aku
Tuhan....
Bantu aku
Tuhan....
Jangan izinkan ia melemahkanku

Aku berharap,
Tuhan mengabulkan permohonanku
memberikan yang terbaik untukku
ia pun tak segera melemahkanku
dan aku masih bisa bernafas hingga esok hari

Malam yang begitu kelam
Malam yang begitu mencekam
Malam yang begitu suram
Rasa takut akan menutup mata hadir
(takut jika esok tak lagi terbuka)

-detik menjelang UN-

Rini Afifah E.A
Smantisa
15-04-2012

BOYOLALI I'M IN LOVE

Udara yang menyesakan dadaku,udara yang mengingatkanku pada masa laluku yang membuat ku ingin pergi. Dan aku hanya bisa melamun disore ini karena dia yang kucintai ternyata hanya mempermainkanku saja,aku sudah berkorban banyak demi dia tapi dia yang tidak menghargai. Sore ini aku putuskan bahwa besok pagi aku akan kerumah nenek,agar aku tidak terbayang oleh wajahnya.aku bilang pada kedua orang tuaku agar mengizinkannku untuk pergi kesana. Segera aku menemui abah dan umiku.
“abah,umi besok pagi aku akan pergi kerumah nenek,untuk waktu yang mungkin lama,hingga aku bisa menepis ini semua”,kataku.
“jika memang itu bisa membuatmu lega,abah dan umi akan mengizinkanmu pergi ke rumah nenekmu”,kata umi”.
“jangan lalaikan sholat anakku,kata abah”
“aku akan selalu beribadah,bah.jawab ku”
Aku lega abah dan umi memberi izin padaku,dan waktu telah menujujkan pukul 20.00 WIB. Aku kembali kekamar dan aku segera membereskan perlengkan yang akan kubawa besok. Waktupun menjukan tengah malam dan aku segera tidur untuk persiapan besok pagi.
*****************

Udara terasa dingin menyejukan jiwa,aku menunggu bis jurusan solo-semarang. Tak terasa sudah hampir 15 menit aku menunggu akhirnya bis datang juga. Kakiku melangkah untuk memberhentikan bis.akhirnya bus jurusan solo semarang yang aku tumpangi melaju dengan cepat.
Tak terasa hampir 20 menit aku naik bus,dan dalam perjalanan ini sangat mengembirakan. Alunan lagu para pengamen yang membuat aku asyik mendengarkan, alunan lagu kerinduan yang mengingatkan aku pada seseorang yang dulu masa laluku. Arloji ditanganku menunjukan pukul 08.30 sampailah aku diterminal boyololi. Sampai disana aku menaiki angkot jurusan drajitan kata penduduk setempat menjulukinya. Hamparan kebun,indahnya pohon cengkeh,bau harum mawar merah dan mawar putih yang menyejukan perjalananku disana. Dalam hatiku aku bertanya apakah disini aku bisa memulai hidup baru dan meninggalkan masa laluku yang membuatku tak bermakna.
Seiring dengan bergulirnya waktu aku sampai di drajitan,dan ku langkahkan kakiku untuk naik ojek,desa nenekku sekitar 2-3 kg dari drajitan.jarak begitu jauh aku naik ojek dan aku melihat disetiap rumah pasti ada wangi harum bunga mawar,indahnya hariku setiap pagi aku dapat mencium aroma mawar,penduduk yang ramahpun menjadikanku tamu istiewa disana. Hari-hari yang indah ku lalui di tempat nenekku. Disini aku menemukan suasana alam yang baru dan suasana yang menyejukan hatiku.
Orang desa yang begitu ramah,dari tua hingga muda mereka sangat menghargai dan menghormati tamu. Samapailah sudah aku di depan pintu rumah nenekku, disana aku tinggal bersama nenekku. Waktu perjalanan yang membuatku sampai kecapaian,walaupun begitu aku disini senang dan gembira,aku tak mengingat lagi tentang masa laluku,udara di sini sungguh membuatku dan memaksaku untuk mengunakan jaket double.

********************
Pagi ini hari pertamaku tinggal disini tapi aku bangun kesiangan karena aku kecapaian. Ternyata pagi itu kaka sepupuku telah menungguku di teras rumah. Dia bernama joko. Belum ada 1 hari penuh aku sudah naksir sama cowok yang main gitar itu. Ada satu cowok yang lihatin aku,dan tanya tentang siapa aku. Dia adalah Janu orang yang bisa bermain gitar itu yang kusuka,disana aku dihibur oleh permainan gitar dia,tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.00, aku segera mandi dan mengantar budhe ku ke pasar. Mio soul hijau yang aku tunggangi melaju cepat,dan jarak yang harus ku tempuh sekitar 2km dari rumah,sesampainya dipasar aku melihat banyak para penjual susu sapi karena disana terkenal dengan yang namanya susu sapi. Sudah selesai menjual bunga mawar dipasar,sekarang kami pun pulang dan sampailah aku dirumah. Belum juga istirahat,aku disuruh menjemput kakaku. Walaupun hari itu melelahkan tapi aku sangat senang. Aku langsung pergi lagi menjemput kakakku pulang kerja,ditengah perjalaan aku bertemu dengan janu dan dia senyum padaku,itu yang membuatku berhenti sejenak.
“mau kemana?”,tanya janu padaku”.
“mau jemput kakakku,aku duluan ya??,”jawab ku”
Aku pun melaju menggunakan mio kakakku,dan samapailah ditempat tujuan. Disanalah kakakku menungguku.
“kurang lama kakak nunggu kamu sa?”,kata kakak”
‘hehehe,maaf ya kak?”,jawab lexa”
“ya..ya.. ayo kita pulang. Ada yang mau aku bicarakan denganmu,kata kakak”.
“apa kak? Jangan buat aku penasaran dong kak. Kakak ini,’kata ku”
Kakakku diam tanpa suara, karena kakakku yang mengendarai mio dia melaju cepat. Sampai rasanya jantungku mau copot. Beberapa menit kemudian aku dan kakakku sampai dirumah nenek. Dan kami segera istirahat karena nanti sore ada acara kumpulan remaja di rumah janu. Karena aku juga akan menghadiri aku harus dandan rapi. Aku seperti orang gila yang bisanya Cuma senyum-senyum sendiri.
Waktupun terasa cepat,tak terasa sudah saatnya aku mandi dan berangkat. Karena kakak sudah menunggu ku lama. Aku langsung mengenakan baju biru dan celana jins yang membuatku tampak elegant. Hatiku rasanya gembira sekali saat aku mau bertemu dengannya. Tak terasa sampailah aku dan kakakku di rumah Janu. Dan ternyata remaja-remaja itu sudah berkumpul dirumah dia. Untuk mempersingkat waktu acarapun dimulai kakaku mengenalkanku pada remaja-remaja yang ada disana. Aku pun berkenalan dengan mereka. Mereka sangat ramah dan santun walaupun kadang ada rasa yang tidak mengenakan hati karena sikap yang kadang berubah.
“sa,dilihatin tuch sama fansmu,kata kakak menggodaku”.
“ah,kakak ini kenapa sih,bikin aku malu saja,jawabku”
“janu disini aja.nich aku kenalin adikku yang naksir kamu,kata kakak”.
“iya,aku juga mau kesitu?,jawab janu”
Hatiku rasanya tidak karuan saat janu bilang seperti itu. Oh tuhan ada apa dengan hatiku. Aku hanya senyum padanya dan kakakku ngodain aku terus sama dia. Dengan begitu aku jadi akrab sama dia. Aku seneng banget bisa dekat dia. Aku jadi betah tinggal disini selama dua hari ini. Aku dan janupun mengobrol banyak sekali tentang apapun yang enak dibahas. Tak terasa hari sudah malam. Kakakku pun mengajakku pulang karena acara sudah selesai. Sebelum itu janu mengajakku bicara.
“sa, aku ingin bcara sesuatu padamu?,”kata janu”
Apa,jangan buat aku penasaran dong,kata ku”
‘besok aku tunggu kamu di pertigaan dekat kebun mawar. Aku tunggu jam 16.00,kata janu”
“ya,insya allah besok aku kesana,jawabku”
Dan akhirnya aku pergi meninggalkan janu dan pulang bersama kakakku. Kakakku melihatku dari sepion dan menanyakan apa yang terjadi padaku tapi tak ku jawab karena mungkin kakaku menyadari apa yang sedang aku rasakan. Inikah jatuh cinta yang sebenarnya, inikah rasanya cinta tak bertepuk sebelah tangan. Aku bahagia karena cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Malampun semakin larut aku tak bisa memejamkan mata ini karena aku masih teringat janu yang ingin bertemu denganku besok. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.
Keesokan harinya pagi-pagi sekali aku dan kakakku pergi ke pasar untuk menjual mawar. Dan dijalan aku bertemu dengannya.kakakku berhenti sejenak untuk mengobrol dengan janu.sekitar 10 menit mengobrol kakakku berpamitan dengannya. Dan janu juga mengingatkanku jika ada janji dengannya.
**************
Waktupun menunjukanpukul 16.00 segeralah aku menemuinya,dan trnyata dia sudah sampai dulu disana. Hatiku rasanya seperti bom waktu yang siap meledak. Dalam benakku tak bisa berpikir apa-apa. Dan aku membayangkan apa yang terjadi.dia langsung membuka awal pembicaraan kita.
“koq baru sampai,sa?”,kata janu”
“maaf,aku terlambat ya,kan kamu bilang jam 16.00. ya,aku datangnya pas jam segitu”,jawabku.
“ada yang mau aku bicarakan denganmu,mungkin terlalu cepat. Tapi aku tak tau mengapa ingin sekali aku mengatakannya”,kata janu dengan gugup
“apa yang mau kau sampaikan padaku,katakan saja. Aku akan mendengarkannya”,jawabku.
“sa,walaupun kita baru kenal,aku sudah sangat menyayangimu.walaupun ini terlalu cepat untuk mengatakan,tapi aku serahkan semua padamu? Apakah kamu mau jadi pendamping hidupku”,kata janu“
“aku ndak tau apa yang harus kulakukan,dari awal aku juga sudah menyukaimu.tapi aku takut jika harus sakit hati ke tiga kalinya. ”,jawabku”.
“Aku janji aku akan selalu ada untukmu,tapi kita sama-sama selesaikan study kita dulu,sa. Aku mohon padamu,’kata Janu”.
“aku bingung harus bilang apa? Tapi ya sudahlah kita jalani dulu apa adanya. Biar waktu yang akan menjawab”,jawabku”.
Waktu terus berjalan akhirnya mereka pun pulang,hari ini aku resmi jadian dengan janu. Indahnya hidup ini jika ku jalani dengan ikhlas dan menerima.Inilah hidup,mati satu tumbuh ganti yang lebih baik darinya.jadi jangan pernah terbawa dengan suasana hati yang gundah. Biarkan semua terjadi atas kehendakNya.
SELESAI
DEWI PERTIWI
MAN 1 SALATIGA