NIKMATNYA MENULIS...\(^.^)/...

Seperti yang telah dijanjikaaaan ... Eng Ing Eeeng... \(^.^)/..

Hahay.. Sayembara Nikmatnya Menulis di buka lagi untuk periode III dari Maret - 31 Juni 2012.

Tema BEBAS, Cerpen Bebas, KOmik Bebas, Narasi Bebas, Puisi Bebas, Lukisan juga boleh, Lagu juga boleh.. Apa aja deh... yang penting ASLI bikinan sendiri

Tulisan dan lagu dalam bentuk file bisa dikirim ke email leaguie@gmail.com atau di note dan tag aku atau ke LA Computer Jl. Kauman No. 3 yaaa..-Kalau Lukisan dan Komik serahkan aja ke saya atau ke LA Computer mbak Inti atau Santi. OKEEEE...

DITUNGGUUU KARYA-KARYA DAHSYATNYAA...MAN JADDA WAJADA!!..SEMANGAATTT!!..(^.^)/..

____________________________________________
Berawal dari keprihatinan saat anak-anak diminta berpendapat tentang sebuah berita atau artikel, atau diminta untuk mendiskripsikan sesuatu, pendapat atau diskripsi itu serasa dangkal dan tidak spesifik. Seorang guru "kurang kerjaan" meminta anak-anak itu untuk membaca buku yang mereka sukai, membaca bebas buku apa saja termasuk komik pokoknya yang mereka sukai, kemudian setiap selesai membaca buku, mereka wajib untuk menuliskan perasaan mereka di note di FB atau di wall guru itu.
http://untukanakbangsa.blogspot.com/2011/11/nikmatnya-membaca.html

Tugas ini akhirnya berkembang, ternyata tulisan anak-anak sangat dahsyat, kemudian kategori tulisan ditambah, selain review buku, anak-anak juga dapat menulis puisi, novel dan cerita pendek dengan tema bebas, bahkan menulis pengalaman buruk mereka saat membaca (inspirasinya karena ada seorang anak yang mengeluh tidak suka membaca apapun)

Untuk lebih menarik, akhirnya dibuatlah semacam sayembara bertajuk Nikmatnya Menulis...\(^.^)/.., tulisan favorit dan terbanyak disimak dan dikomen akan menjadi pertimbangan tersendiri-

Akhirnya penerima award untuk periode II bisa di simak disini http://kemerdekaanmenulis.blogspot.com/2012/01/penerima-award-sayembara-nikmatnya.html

Selasa, 26 Juni 2012

Cinta Kebetulan IV (ENDING)

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Tuesday, June 26, 2012 at 4:22pm ·
Ku lihat Fauzi sedang duduk sendiri di taman depan kelasnya saat aku berjalan menuju ke toilet. Dia hanya diam sambil mendengarkan mp3 dari handphonenya. Ingin sekali aku menyapa sosok itu dan mengatakan sesuatu yang lama sudah ku pendam dari dulu.
Dan setelah dari toilet, aku pun bertekad akan mengatakan hal itu kepada Fauzi. Untung dia masih disana. Lalu ku hampiri dia yang sedang bersenandung pelan.
“Hai, Zi,” sapaku.
“Ohh, Ratna? Ada apa?” tanya Fauzi.
“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, Zi,” kataku agak gugup.
“Apa?”
“Sebenernya aku suka sama kamu dari saat kita bertemu saat di meja tengah kantin sekolah itu, Zi. Aku juga gag pernah pacaran sama Ryan. Aku pengen selalu bersama kamu. Aku juga tidak suka kalau kamu sama cewek lain...” kataku cepat dan mulai menangis.
“Hahh?!” tanya Fauzi kaget.
Aku dan Fauzi berpandangan. Aku hanya diam menatap matanya itu. rasanya aku ingin memeluknya. Tapi tubuhku masih terpaku. Dan bibirku tak mampu ku buka. Air mataku terus mengalir. Aku tak bisa menahannya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa menangis seperti ini.
“Kamu sudah punya cewek belum?” tanyaku kemudian.
“Sudah.”
“Siapa?”
“Amel.”
“Ohh. Kalian memang pasangan yang serasi. Aku senang mendengarnya. Semoga kalian langgeng ya?” kataku sambil berdiri dan melangkahkan kaki menjauh dari tempat itu.
“GUBRAK!!!”
“Kamu gapapa kan, Na?” tanya Fauzi saat aku menabrak sebuah tong sampah depan kelas Fauzi.
“Gapapa,” kataku sambil berdiri karena jatuh tadi.
Aku berlari sekencang-kencangnya menuju kelasku yang berada di ujung sana. Fauzi tidak mengejarku. Lalu ku ambil tasku dan aku pun segera mengambil sepedaku. Ku kayuh sepedaku sekencang-kencangnya dan aku juga tidak tahu arah. Yang penting aku tidak bertemu lagi dengan Fauzi dan juga Amel. Aku tidak menyangka bahwa Amel juga suka dengan Fauzi.
Kali ini aku benar-benar sakit hati. Sudah sekian lama aku memendam rasa ini dihatiku. Tetapi kali ini sia-sia saat aku mencoba mengungkapkannya. Rasanya aku ingin tenggelam saja dari bumi ini. Agar aku tidak bisa melihat Fauzi dan Amel yang sedang berbahagia.
Selama liburan kenaikan kelas, Amel jarang sekali mengajakku pergi. Dia hanya sesekali sms saat membutuhkanku saja. Liburan kali ini hanya ku habiskan di rumah. Kadang-kadang Ryan mengajakku pergi. Tetapi aku tidak mau. Aku hanya memilih untuk main game atau browsing di internet dengan menggunakan laptopku.

Jumat, 22 Juni 2012

Fatamorgana

fatamorgana

by Coolisnoer WillbeConsisted on Friday, June 22, 2012 at 9:56am ·
Mungkin, gadis itu terkesima melihat pelepah kering daun pisang yang meliuk-liuk karena terterpa angin seperti mengajaknya untuk ikut menari-nari. Ia duduk termangu di depan rumahnya, di atas kursi kayu berukir motif bunga khas jepara yang ia duduk dan sandari.  Gadis itu melihatnya seksama, seperti melihat pemandangan alam yang damai dari ketinggian pegunungan, sambil sesekali tersenyum-senyum sendiri.
Gadis itu beranjak maju beberapa langkah ke depan kursinya. Pelepah kering daun pisang itu masih mengajaknya untuk ikut menari. Tiba-tiba dari tiang kayu bercat putih ia bersandar, gadis itu berteriak “jangan!“ dengan suara keras hingga ayam jantan tak jauh di samping rumahnya terbirit. Gadis itu termangu. Ia lalu tersadar bahwa tidak terjadi apa-apa. Pelepah kering daun pisang yang masih melambai-lambai itu ternyata telah membuat mata gadis itu melihat yang tak sebenarnya. Ia melihat seorang penyamun yang berusaha melukai seorang gadis penari berselendang merah yang elok di tempat pelepah daun pisang itu melambai-lambai.

Gadis itu lalu masuk ke dalam rumahnya dan mengambil air di belakang untuk mencuci mukanya, berharap cepat tersadar dari lamunan yang mengajaknya pergi berkelana ke suatu tempat yang tiada ia tahu dimana. Ia lalu memandangi dirinya sendiri di depan cermin besar yang terpampang rapi memajang wajahnya sendiri di dinding dalam kamar mandi itu. Sekilas ia teringat pelepah kering daun pisang yang melambai-lambai terterpa angin sepoi-sepoi yang ia lihatnya di kebun tetangga depan rumahnya itu. Lalu ia kembali teringat tragedy penyamun yang ingin melukai penari gemulai itu. Lalu sekilas ia melihat bayangannya sendiri di depan cermin itu memakai pakaian penari yang ia lihat dalam lamunannya itu. Lengkap dengan selendang merahnya, lalu tiba-tiba datang penyamunnya. Lalu dengan sekejap ia berpaling melihat ke belakang dengan cepat, membalikkan badan dengan sekejap seperti mendengar aba-aba balik kanan dari sang pemimpin barisan dalam pasukan baris berbaris. Ia tak melihat apa-apa. Lalu ia kembali mengahadap melihat ke cermin di belakangnya dari posisinya setelah ia  berbalik badan. Gadis itu merasa seperti dalam angan imajinasi sesseorang yang tak ia tahu siapa, dan tak dapat ia mengakhirinya sendiri.

Kamis, 21 Juni 2012

Cinta Kebetulan III

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Thursday, June 21, 2012 at 4:05pm ·

Ku lihat wajah seseorang yang sepertinya aku kenal dengan samar-samar. Dia menatap lekat wajahku. Dia memanggil-manggil namaku dan menepuk-nepuk pipiku dengan lembut. Dari suaranya terdengar seperti cemas sekali.
“Ratna, kamu sudah sadar?” tanya suara itu yang ternyata Fauzi.
“Aku kenapa? Kenapa aku disini?” tanyaku bingung. Kepalaku terasa berat dan sakit sekali.
“Kamu pinsan tadi, Na. Minum dulu ya?”
“Iya,” jawabku lemas.
Fauzi pun mengambilkan teh hangat yang tidak jauh dari tempatku berbaring. Lalu dia membantuku minum lalu menidurkanku lagi. rasanya aku lemas sekali dan rasanya ingin tidur lagi.
“Ratna, kamu gapapa kan?” tanya Fauzi.
“Aku pusing sekali, Zi. Aku tadi kenapa?” tanyaku sambil memegangi kepalaku.
“Kamu tadi pinsan lalu aku bawa ke kesini , Na,” kata Fauzi sambil membelai rambutku.
“Aku pengen pulang, Zi. Aku tidak nyaman disini,” kataku.
“Tunggu saja sebentar, Na. Kondisimu masih lemah. Aku mintain izin dulu ya?”
Aku pun mengangguk pelan dan Fauzi pun segera berlari keluar dari UKS. Kurasakan badanku yang lemah. Rasanya aku juga mengantuk sekali. Dan beberapa saat kemudian Fauzi pun kembali. Ku perhatikan Fauzi. Dia seperti orang yang sedang bingung. Sepertinya aku telah membuatnya sibuk sepagian ini.
“Zi,” panggilku.
“Iya, Na? Ada apa?” tanyanya.
“Kamu gag balik ke kelas aja? Belajar dulu gih. Biar aku sendiri aja disini gapapa,” kataku sambil tersenyum kepada Fauzi.
“Gag ahh. Aku pengen nemenin kamu. Aku takut kamu kenapa-napa lagi, Na,” katanya sambil tersenyum ke arahku.
Aku dan Fauzi hanya diam di UKS selama hampir 2 jam. Lalu aku pun di ajaknya pulang saat istirahat pertama. Dan dia pun kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti pelajaran jam setelah istirahat pertama.
Seminggu telah berlalu. Aku sering bertemu dengan Fauzi dan juga temannya yang baru. Namanya Ryan.  Ryan sama tampannya dengan Fauzi. Dia juga suka bermain bola. Sering saat istirahat atau aku sedang ekstrakurikuler bertemu dengan mereka berdua di lapangan. Ryan suka menyapaku saat bertemu. Fauzi malah sekarang sering diam dan malah suka main hape kemana-mana sambil bawa headset.
Dan hari ini, saat aku ingin mengikuti pelajaran jam pertama, ku temukan sebuah kertas kecil di laci mejaku. Ada tulisan disana. “Aku tunggu kamu di meja tengah kantin istirahat pertama! J “. Tapi sayangnya disana tidak ada nama ataupun inisial pengirim. Dan aku tahu siapa penirimnya. Pasti dia.
Istirahat pertama, aku pun ke kantin sendiri. aku langsung menuju ke meja tengah yang waktu itu aku pertama kali bertemu langsung dengan Fauzi. Dan beberapa saat kemudian, datanglah Ryan. Lalu dia duduk di depanku.

Jumat, 15 Juni 2012

Akulah Melati

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 15, 2012 at 12:40pm ·

Menyibak batas picik kehidupan
Antara sebingkai mawar dan sebingkai melati yang sama merebak wangi
Berlomba dan sombongkan bahwa akulah yang lebih wangi
Picisan

Ampun ya Rabb
Mata melati tak lekas terbuka atas bodoh lakunya
Fikir pun tak lekas mengarah bahwa melati telah terpengaruh
Tak lekas sadar atas perangkap mawar yang melenakan
Terlena bahwa bangga jika lebih wangi darinya
Itu hanya muslihat utuk semakin menjatuhkan melati
Bodoh

Ampun ya Rabb
Merasa rendah tatkala rekah mawar kian indah
Diperbudak oleh rasa yang membunuh asa melati sendiri
Tak sadar jika rekah mawar pun tak kan indah jika gugur kelopaknya
Mawar pun berduri dan menyakiti
Karena mawar pandai sembunyikan lemahnya hingga nampak sempurna
Rekahnya yang sungguh jika sang pemilik bingkai tak berfikir panjang
Maka pasti tak akan disingkirkan

Tapi hidup adalah seleksi
Sang pemilik bingkai jauh lebih bijak dari yang sekedar melati fikir
Pemilik bingkai jauh lebih bahagia ketika hanya satu bingkai yang dia punya
Yaitu sebingkai melati yang anggun bersama putihnya
Dan dengan semerbak wanginya yang sederhana

Atas Asma-Mu

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 15, 2012 at 12:12pm ·

Sebiru batas cakrawala
Mencoba menenangkan dalam setiap gundah terpancar
Indah biasnya rasuki tiap sakit jiwa gulana
Tasbih beriring terucap atas agung-Nya

Yang Maha Rahim
Tak ada pun kasih sekasih-Mu
Berirama kekal dalam dzat-Mu bersemayam dalam setiap insan-Mu
Seyakin akan ada-Mu
Kasih itu akan menjadi jawab atas risau terhadap hidup
Pada keputusasaan terhadap keadaan
Menyerah dalam jalan setan yang tak lekas bangkit
Kasih-Mu yakin sertai setiap langkah untuk mengubahnya menjadi berkah

Yang Maha Adil
Tak ada pun keputusan adil melainkan Engkau
Sekali pun aku rasa tak adil
Tapi sungguh Engkau yang seadil-adilnya keputusan
Insan yang bimbang atas adilkah keputusan hidup ini
Berjibaku dengan beragam opini yang merasa seolah akulah yang benar
Berasa pening memilah yang benar dan yang salah
Karena tak ada keputusan yang adil yang dapat ku ambil
Engkaulah seadil keputusan itu
Bersimpuh atas asma-Mu agungkan adil-Mu
Harap segerakan jawaban atas yang adil mana untukku atas adil-Mu

Kamis, 14 Juni 2012

Aku, Kamu, dan TakdirNya

by Luthfia Ingin DiMengerti on Thursday, June 14, 2012 at 12:03pm ·

Aku, Kamu, dan Takdir-Nya

Angin malam menembus tulang rapuh ini. Bersama dengan menghilangnya semburat merah di langit. Kau pun pergi meninggalkanku. Meninggalkan semua yang telah kita rangkai dan waktu yang telah kita lalui bersama.
Kamar ini dan semua yang ada di dalamnya menjadi saksi bisu apa yang telah terjadi sore ini. Dengan semua yang telah terjadi, hatiku terus berteriak meski mulutku hanya terdiam dan air mata terus mengalir. “Apa salahku Tuhan? Apa salahku? Kenapa Kau ambil lagi orang yang ku sayang?” teriak ku dalam hati. Tetapi tetap saja tak ada jawaban dan tak ada yang berubah.
Andai satu bulan lalu, kau tak kembali untuk mengambil barang itu. Sekarang kau pasti masih ada bersama dengan ku mewarnai hari-hari kita. Tiba-tiba ingatanku kembali pada hari itu.
***
Hari ini hujan turun lebat sekali saat jam pulang sekolah tiba. Terpaksa kau dan aku menunggu di sekolah sampai hujan reda, tapi setelah satu jam kita menunggu hujan tak kunjung reda. Kau pun mengajakku pulang dengan menerjang hujan.
Uda satu jam kita disini, tapi hujan gak berhenti-henti. Kita hujan-hujan aja yuk!!!” pintamu
Tunggu bentar lagi aja, pasti akan segera reda. Ntar kalau hujan-hujan, sakit gimana?” jawab ku.
Ach uda gak apa-apa. Sekali aja. Ayo!” pintamu lagi, sambil menarikku ke dalam derasnya hujan. Dalam hitungan menit, kita berdua telah basah.
Saat kita telah tiba di halte yang ada di seberang. Tiba-tiba kau berbalik kembali ke jalan.
Tunggu, barangku ada yang jatuh. Mungkin jatuh saat kita menyebrang tadi. Aku mau mengambilnya dulu ya.” Kata mu.
Tapi ini sedang hujan, bahaya. Memang apa yang jatuh?” Tanya ku.
Gak kok. Itu sesuatu yang sangat penting buatku. Kamu tunggu disini dulu ya!!” jawab mu sambil berjalan ke tengah jalan raya. Untuk mengambil sesuatu yang tergeletak di tengah jalan.
Iya, hati-hati ya!”
Oke!”
Tapi baru saja kau selesai ucapkan kata itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dari arah kiri melaju dengan begitu kencang dan tidak melihat dirimu yang sedang berjalan di bawah guyuran hujan. Kejadian mengerikan itu pun tak terhindari.
Beberapa detik kemudian, aku telah turun ke jalan dan memeluk tubuhmu yang telah tergeletak lemas. Darah segar mengalir dari kepalamu. Aku bingung dan hanya bisa menangis. Sekilas ku lihat tanganmu menggenggam sesuatu.
Setelah beberapa menit, ambulans datang dan aku menemanimu di dalamnya. Ambulans melaju dengan kencang dan akhirnya sampai di rumah sakit. Dirimu yang berlumuran darah segera dibawa ke IGD dan aku hanya bisa menunggumu di luar. Hatiku diliputi perasaan takut, bingung, bersalah dan sedih. Aku hanya bisa menangis sambil berdoa kepada Tuhan untuk keselamatanmu.
Lalu tanpa sadar ku tatap benda yang telah membuatmu seperti ini. Benda itu berbentuk kotak dan ku lihat tertera nama ku disana. Aku pun membukanya. Kotak itu berisi sebuah kalung cantik berliontin bintang. Ada sebuah surat terselip di dalam kotak itu. Aku pun membacanya.

Cinta Kebetulan II

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Thursday, June 14, 2012 at 8:02pm ·

Keesokan harinya suasana di sekolah pun menjadi seperti biasanya. Si Ari terpilih menjadi ketua OSIS kemarin. Katanya ntar sepulang sekolah dia ingiin merayakan kemenangannya di kantin bersama teman-teman satu kelas dan juga sahabat-sahabatnya. Lumayan.. Dapet makanan gratis!
Istirahat pertama aku ke kantin bersama dengan Amel. Tak lupa jaket Fauzi aku bawa. Kalau-kalau ketemu dia disana. Tapi sayangnya dia sedang tidak ada di kantin saat aku sampai. Dan setelah beberapa waktu menunggu, dia juga tidak kunjung datang. Yang ada hanya temannya kemarin yang iiiiuuuhhh banget sama aku.
Tapi gag cuma temen Fauzi aja sich yang melihatku dengan tatapan seperti itu. Cowok-cowok yang lain juga. Padahal kata mama aku tuh cantik. Tapi kenapa pada gitu sama aku? Apa karena penampilanku yang katrok ya? Mereka sering bilang begitu kepadaku. Emang apa salahnya sich rambutku dikepang kaya gini? Padahal juga bagus. Huhh! Malah Amel suka banget sama kepangku itu. Kadang dia juga ikut-ikutan kaya  aku.
Istirahat kedua pun tiba. Aku kembali ke kantin lagi. Tapi kali ini aku sendiri. Beruntungnya aku. Fauzi ada di tempat kemarin. Dia juga sedang duduk-duduk sendiri.
“Hai,” sapaku.
“Hai, Na. Duduk disini,” katanya mempersilahkan duduk.
“Iya. Nih jaket kamu, Zi. Udah gue cuci kok. Makasih ya kemarin udah bantu?” kataku.
“Iya. Sama-sama, Na.”
“Gue balik dulu ke kelas ya?”
“Gag makan dulu?”
“Gag,” jawabku sambil menggeleng.
“Hmmm... Ya udah.”
“Duluan ya? Bye,” kataku sambil tersenyum kepadanya.
“Tunggu, Na,” panggil Fauzi lagi.
“Ada apa, Zi?” tanyaku sambil berbalik.
“Kepang kamu lepas tuh. Ikatnya putus,” kata Fauzi mengingatkan.
“Yah! Iya, Zi! Udah pudar lagi!” kataku bingung.
“Ya udah kepang lagi aja.”
“Punya ikat rambut gag?” tanyaku kepada Fauzi.
“Gue cowok, Ratna. Ya udah gerai aja.”
“Hmm.. Ya udah dech,” kataku sambil duduk kembali dekat Fauzi.
“Gue makan dulu ya? Laper nih,” kata Fauzi saat mie ayamnya datang.
“Iya.”
Ku gerai rambutku perlahan-lahan. Lalu aku meminjam sisir kepada teman satu kelasku yang kebetulan juga duduk tidak jauh dari aku. Ku rapikan rambutku yang sedikit keriting karena dikepang tadi. Fauzi masih saja menikmati mie ayamnya.
“Zi, gue balik ke kelas dulu ya?” kataku sambil beranjak dari tempat dudukku.
“Iya,” kata Fauzi sambil mendongakkan kepalanya.
“Bye,” kataku sambil tersenyum.
“Cantik banget lu kalau digerai gitu, Na. Gag kalah sama Amel itu,” kata Fauzi tiba-tiba.
“Lu kenal sama Amel, Zi?” tanyaku.
“Kenal lah. Dia kan pacarnya si Ari itu kan? Ari kan temen gue kelas satu dulu. Lagian mereka kan juga udah lama pacaran.”
“Iya. Ya udah dech. Gue balik dulu ya, Zi.”
“Iya. Jangan dikepang lagi rabutnya ya?”
“Emang kenapa?” tanyaku bingung.
“Lu lebih cantikan gitu, Na,” kata Fauzi sambil tersenyum.
“Makasih.”

Minggu, 10 Juni 2012

Cinta Kebetulan

by Ochi'Kyogi ChanChan Wee on Sunday, June 10, 2012 at 4:52pm ·

Perkenalkan, nama aku Ratna. Umurku baru 17 tahun sebulan yang lalu. Tepatnya bulan juni kemarin tanggal 25. Sekarang aku baru duduk di kelas 2 bangku SMA. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Adikku bernama Adit. Dia baru kelas 3 SD.
Seperti anak sekolah yang lain, aku melakukan kegiatan yang sama yaitu, sekolah. Sekolahku cukup jauh dari rumah. Karena itu mama membelikan aku sebuah sepeda. Iya. Sepeda adalah teman berangkat dan pulangku sekolah stiap hari. Kadang main ke tempat temen aja bawa si biru imut-imut itu.
Aku kadang malu bawa si biru ke sekolah. Temen-temen pasti pada ngejek. “Mending jalan bareng temen-temen daripada naik sepeda butut kaya gitu,” itu yang teman-temanku katakan kepadaku. Padahal si biru gag begitu tua. Malahan masih baru. Imut-imut lagi. ya mungkin arena mereka semua anak orang kaya. Fiuuuuhhh....

“Ratna!” panggil seseorang dari kejahuan saat aku memakirkan sepedaku di dekat parkir guru.
“Hai! Tungguin gue, Mel,” kataku kepada sahabat terbaikku, Amel. Lalu aku berlari ke arahnya.
“Gag usah pakai lari kali. Kangen ya sama Amel yang cantik ini?” kata Amel PD.
“Yee.. Orang kaya elu dikangenin! Gag banget!” kataku lalu tertawa.
“Huhh! Kok gitu sich?!” kata Amel jengkel lalu manyun dua senti.
Yang satu ini adalah teman terbaikku. Dia adalah anak tercantik di  sekolahku ini. Gag heran banyak cowok yang ngejar dia. Dia juga populer di sekolahku ini. Kalau dekat-dekat sama dia gue sering minder. Tapi untungnya tuh anak gag sombong dan rendah diri. Juga supel. Perfect banget sich tu cewek. Hmm.. :D
Hari ini ada acara pemilihan ketua OSIS di sekolahku. Dan hari ini semua kegiatan belajar di liburkan. Senengnya gue juga Amel. Mungkin temen-temen yang lain juga. Hehehe.. :D
Kali ini yang mencalonkan sebagai ketua OSIS adalah anak-anak kelas 2. Salah satunya teman satu kelasku si Ari, pacar Amel. Amel merasa bangga banget sama cowoknya itu. Udah pemain basket terbaik di sekolah, ketua KIR, ganteng kaya Kiki Farel, ketua mading, ketua apa lagi ya? Lupa. Pokoknya bangga banget dech punya cowo kaya Ari. Kapan ya gue punya pacar?

isyarat tanpa jawab

By Lulucliquers Punaciyoners on Sunday, June 10, 2012 at 7:37pm ·
aku piikiir,,semuanya memang sudah berakhir..
pohon yg tumbang itu sudah rebah ketanah .Hanya akar.nya yg masih tinggal.
Baik akar.nya yg masiih tegar dan menghunjam ke bumii atau batang pohon yang tumbang iitu, tak menunjuk.kan isyarat untuk bersatu lagii menegak.kan "janjii pepohonan" untuk saling melngkapii diiri dan hidup meneduhii alam
Padahal,,
siapa yg tag ingin bertahan dalam keharmonisan hidup..???!!
tag tahukah kiita bahwa akar yg tertebas dan pohon yg tercabutt iitu masiih punya dan sama_sama mengingnginkan untuk bersatu kembaLiii...!!!!
tetaPiii,,,,,
entah kaPan...????
entah dimusiim semii atau musiim gugur atau tiidak sm sekalii ..
tetaPii terkadang,,musiim suka membawa sesuatu yg tg terduga
MenggeLiitiik dedaunan iitu menghiijau kembalii dan tunas_tunas muuda tumbuh lagii,,,untuk kiita tebass Lagii,,,(???)

Kamis, 07 Juni 2012

I'M NOT A LOSER

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Friday, June 8, 2012 at 12:38pm ·

Bukan menjadi pecundang sebagai pilihan
Diperolok oleh kesalahan yang berlalu
Lupakan
Enyahkan
Jika hanya buatmu memberi alasan untuk menyerah
Jika hanya buatmu meratap sebuah penyesalan
Memaksa ?
Iya

Menelungkupkan tangan pada wajah seakan semalu-malunya
Menghindar dari amuk situasi
Bersembunyi dibalik jemari menutup hanya sebuah kesalahan
Ingin menghapus bahwa aku dulu pernah salah di masa lalu
Selesaikah dengan begitu ?
Bangunlah
That's just small mistake
Masa lalu salah tak sepenuhnya milikmu
Everybody had a mistake
Kamu begitu seakan tidak ada masa sekarang dan masa depan untuk perbaikan
Seakan tidak ada kawan yang bersamamu ketika terpurukkan

Sometimes when you whine your mistake
Hey ! You can wake and stand up
On your mistake in the past
On your foolishness that ever you make
On your desperation
And whatever you stand up on your black memories long time ago
But you must know that you have great chance
That you can stand up on your mind
That you can carry out your life to be better
Even you can change a sorrow become a grace
Who knows ?
Show that you aren't a loser who manipulated by your tiny mistake in the past