NIKMATNYA MENULIS...\(^.^)/...

Seperti yang telah dijanjikaaaan ... Eng Ing Eeeng... \(^.^)/..

Hahay.. Sayembara Nikmatnya Menulis di buka lagi untuk periode III dari Maret - 31 Juni 2012.

Tema BEBAS, Cerpen Bebas, KOmik Bebas, Narasi Bebas, Puisi Bebas, Lukisan juga boleh, Lagu juga boleh.. Apa aja deh... yang penting ASLI bikinan sendiri

Tulisan dan lagu dalam bentuk file bisa dikirim ke email leaguie@gmail.com atau di note dan tag aku atau ke LA Computer Jl. Kauman No. 3 yaaa..-Kalau Lukisan dan Komik serahkan aja ke saya atau ke LA Computer mbak Inti atau Santi. OKEEEE...

DITUNGGUUU KARYA-KARYA DAHSYATNYAA...MAN JADDA WAJADA!!..SEMANGAATTT!!..(^.^)/..

____________________________________________
Berawal dari keprihatinan saat anak-anak diminta berpendapat tentang sebuah berita atau artikel, atau diminta untuk mendiskripsikan sesuatu, pendapat atau diskripsi itu serasa dangkal dan tidak spesifik. Seorang guru "kurang kerjaan" meminta anak-anak itu untuk membaca buku yang mereka sukai, membaca bebas buku apa saja termasuk komik pokoknya yang mereka sukai, kemudian setiap selesai membaca buku, mereka wajib untuk menuliskan perasaan mereka di note di FB atau di wall guru itu.
http://untukanakbangsa.blogspot.com/2011/11/nikmatnya-membaca.html

Tugas ini akhirnya berkembang, ternyata tulisan anak-anak sangat dahsyat, kemudian kategori tulisan ditambah, selain review buku, anak-anak juga dapat menulis puisi, novel dan cerita pendek dengan tema bebas, bahkan menulis pengalaman buruk mereka saat membaca (inspirasinya karena ada seorang anak yang mengeluh tidak suka membaca apapun)

Untuk lebih menarik, akhirnya dibuatlah semacam sayembara bertajuk Nikmatnya Menulis...\(^.^)/.., tulisan favorit dan terbanyak disimak dan dikomen akan menjadi pertimbangan tersendiri-

Akhirnya penerima award untuk periode II bisa di simak disini http://kemerdekaanmenulis.blogspot.com/2012/01/penerima-award-sayembara-nikmatnya.html

Sabtu, 31 Maret 2012

Ia hadir lalu Ia pergi (pulsa nyasar)

By. Rini Smantisa

Ketika aku sedang tertidur lelap.Tiba-tiba suara getar ponsel membangunkan tidur lelapku.
Perlahan ku buka mata dengan penuh rasa malas. Benak ku mengomel sendiri,"Siapa sih yang sms?ganggu tidur aja".
Begitu pesan ku buka, betapa terkejutnya diriku. Isi pesan masuk itu buat aku tak percaya.
Entah mimpi apa aku semalam? Berbagai perasaan berkecamuk dalam hati.
Jengkel,karena aku terbangun dari tidurku. Kaget,entah siapa yang mengirim pesan untukku.
Tak percaya,masa iya sih?pesan itu untuk ku? Takut,jika ada yang gak terima dengan isi pesannya.
Bahagia,karena pesan itu tertulis,"No.Ponsel anda telah berhasil diisi pulsa sebesar Rp.50000 Regular pada 23/03"
Siapa yang tak bahagia dapat pulsa dengan cuma-cuma? Namun aku tak langsung percaya begitu saja.
Segera ku tekan tombol untuk cek pulsa. Kembali aku terperanjat lagi,"PulsaUTAMA Rp.53200"
Itu tanda bahwa memang benar pulsa ku nambah 50rb.
"Alhamdulillah,jika memang ini rizki untuk ku,terima kasih ya Allah"
Belum lama aku letakkan hp d atas meja. Suara getar terdengar lagi.
segera ku hampiri dan ku buka pesan masuk. Kembali ku di kagetkan dengan isi pesan masuk.
Bagaimana aku tak terkejut?Isi pesannya sama dengan yang tadi.
Segera ku cek pulsa kembali. Dan hasilnya buat aku tambah bersyukur.
"PulsaUTAMA Rp.103300" Ternyata, Allah memberi kejutan lagi untukku.
Baru kali ini, hal yang tak pernah terbesit dalam pikiranku terjadi begitu saja.
Memang,hidup penuh dengan kejutan. Apa yang tak kita harapkan justru datang.
Namun,hal ini tak boleh menjadikan aku orang yang kikir.
ku buka pesan text, ku ketik angka2 dan ku kirim ke teman-teman.
tak lama kemudian, inbox ku penuh dengan sms,"Alhamdulillah,makasih pulsanya"
Hanya dengan senyum, ku balas pesan mereka.
Kembali ku cek pulsa, dan kini hanya tinggal 6ratus rupiah.
melihat sisa pulsaku saat ini, penyesalan tak terasa olehku.
justru bahagia yang ku rasa. Betapa tidak?seandainya tak terpikir olehku membagi-bagi pulsa,
mungkin justru kecemburuan akan mereka rasakan melihat seratus ribu pulsa masuk dalam hpku.
Pernahkah kalian berpikir? Bahwa Allah selalu menguji hambanya dalam keadaan apa pun.
Baik suka maupun duka. Karena ujian adalah ekspresi cinta Allah pada hamba-Nya
"don't forget say thanks to Allah"jE

Terkadang Q pun Tak Tahu

by Coolisnoer WillbeConsisted on Saturday, March 31, 2012 at 3:18pm ·

Terkadang apa yang Q rasakan saat ini dengan saat-saat yang lain berbeda. . Memang tidak semua yang kita idamkan pasti kita dapatkan. Tapi dengan usaha dan kesungguh-sungguhan semuanya pasti bisa kita dapatkan.
Tapi bagiQ untuk bersungguh-sungguh itu sulit. Faktor lingkungan dan keadaan sosial sangatlah menentukan. Keadaan sosial yang sesuai akan membuat diri kita mudah untuk mencapai kesungguh-sungguhan. Namun keadaan sosial yang mendominasi hidupQ sangatlah tidak sesuai dengan keadaan emosionalQ. Perbedaan jenjang membuat kesenjangan antara diriQ dengan lingkungan sosialQ. Bukan itu saja, akibat hal itu pula mempengaruhi kehidupan sosialQ di luar sana. Ingin sekali Q keluar kemarin-kemarin dari lingkungan ini. Tapi “kontrak”Q dengan pihak yang dipercayai orang tuaQ untuk mendidikQ belum lah habis. Dan sejak dulu-dulu Q ingin keluar dan pindah dari lingkungan ini, keluarga tidak mendukung sama sekali.
Ingin sekali Q berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan seusiaQ. Ingin sekali Q tumbuh dan berkembang bersama mereka, orang-orang sesebayaQ. Agar Q tidak kehilangan jiwa kemanusiaan, dan dapat memiliki jiwa-jiwa kemanusiaan seutuhnya dalam diriQ. Agar Q bisa mendapatkan kemerdekaan dan merasa sebagai manusia yang ber-hak asasi.
Namun lagi-lagi permasalahan yang terlanjur kompleks itu menghalangi keinginanQ untuk mendapatkan itu semua. Dan apa yang ada dalam diriQ ini bukanlah diriQ yang sesungguhnya, melainkan interpretasi kebohongan yang sebenarnya tidak ingin aku tunjukkan. Sehingga dalam pandangan manusia-manusia normal Q tidak lah seperti mereka.
Tiga tahun sudah Q seperti manusia yang “vacum” dari kehidupan. Menahan segala gejolak emosional yang akhirnya meledak dalam diriQ sendiri. Dan membuatQ tertelan bumi dalam kehidupan sosial. Tapi Q selalu berusaha untuk tetap optimis dan selalu berharap setelah kontrakQ ini berakhir, yang tinggal beberapa hari ini, Q bisa keluar dan pergi meninggalkan tempat yang mengekangQ ini jauh-jauh dan menganggapnya Q tak pernah disana, untuk mencari kebebasan dan kemerdekaan dalam hidupQ. Berkembang dengan sesebayaQ, gila-gilaan dengan mereka, dan melakukan apapun bersama mereka. Dan tekanan demi tekanan yang Q rasakan selama ini, Q harap bisa meledakkan segala halangan-halangan di depanQ untuk mewujudkan segala ambisiQ untuk hidup berperikemanusiaan dan hidup sebagai manusia yang berjati diri.

BUKAN LAGI INDONESIA PUSAKA

by Ariez Young on Friday, March 30, 2012 at 1:08pm ·

Indonesia tanah air kita
Yang dulu dipuja-puja bangsa
Berjajar pulau-pulau dalam satu nusa
Beragam penduduk dan budaya
Menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika
Indonesia negeri yang kaya..
Sumber daya alamnya melimpah..
Tapi mengapa hutang negara juga meruah..
Lalu mengorbankan rakyat untuk membayarnya..
Kini Indonesia bukan lagi pusaka
Yang dipuja-puja abadi nan jaya
Wanita-wanitanya ber-emansipasi tinggalkan negara
Dulu anak negeri angkat senjata mengusir penjajah
Kini angkat senjata lengserkan pejabat negara
Indonesia tercinta kini jadi cemo’ohan negara
Salam, gemuruh sepi langit putih
.
"Jeritan Anak Negeri"

~ Tekad dan Kehidupan ~

by Such Nurani on Saturday, March 24, 2012 at 4:15am ·

Pemenang.
Aku ingin mejadi juara.
Pemenang dalam hidup.
Yang sanggup menjalani tekad yang sudah kubulatkan.
Yang tak takut menanggung konsekwensi atas tekad yang sudah kubulatkan.
Yang siap menerima hadiah karena tekad yang sudah kubulatkan.
Kehidupan.
Dengan nafas kembang kempis ketakutan.
Dengan jantung yang detaknya teriring kepalsuan.
Dengan nadinya tertoreh denyut kegelisahan.
Dengan syarafnya berkoordinasi lupa ketuhanan.
Itu bukan gayaku.
Karena aku pemenang.
Karena aku juara.

~ Berdalih Bahagia ~

by Such Nurani on Monday, March 26, 2012 at 2:12pm ·

Jika kau mengira ada bahagia, maka kau benar
Aku bahagia, namun bahagiaku terselubung luka
Luka dalam yang terpancar dari pandang matamu yang tajam menyayat
Luka parah yang terdengar meski dengan kebisuan yang kau lakukan
Kau yang jelita parasnya, juwitakan pulalah sukmamu,
Bahagiaku tak sempurna, tersepuh luapan rasa salah yang akut,
Rasa salah karena menancapkan sakit dipalung hatimu,
Rasa salah karena memendungkan hamparan langit cintamu,
Aku lapangkan jiwaku yang kau persalahkan,
Aku teguhkan nuraniku yang kau baluri cemoohan,
Aku tabahkan sanubariku yang kau hujani dengan derai derai hujatan,
Tuhan tahu siapa yang benar,
Tuhan tahu siapa yang meretas awal,
Tuhan tahu siapa yang menawarkan sayang,
Bahagiaku tak akan kujadikan dalih
Karena aku akan benar benar bahagia ketika tak ada yang terluka
Bahagiaku tak akan kujadikan dalih
Karena aku akan benar benar bahagia saat tak ada lagi fitnah
Tiada guna berdalih bahagia
Karena bahagia terlalu indah untuk dijadikan dalih
Jika kau bilang aku bahagia, maka kau benar :)
Fauziyah Suci Nurani
MAN Salatiga
XII.IA.1

~kuikuti caramu, karena aku mampu~

by Such Nurani on Tuesday, March 20, 2012 at 8:24pm ·

Berbeda.
Perlu meniti jalan yang berkelok.
Harus menempuh jarak yang panjang.
Terus sabar memahami cara yang tak lazim.
Tak mudah.
Menautkan hati tanpa melukai.
Menyamakan rasa meniadakan benci.
Mencurahkan cinta meluruhkan yang tidak pasti.
Ketika kau bilang mau jadi imam.
Ketika itu pula tersambut aku menjadi makmum.
Ketika itu pula angkuhku tersepuh patuh.
Ketika itu pula ingkarku terpintal sayang.
Rajutan ini, rajutan kasih yang kurangkai dengan airmata bahagia, yang terpintal dari bunga bunga syukur atas kehadiranmu,
Tak bosanya sukma ini menorehkan gores gores wajahmu, yang elok..
Tak capainya nurani ini melukiskan sudut sudut matamu, yang teduh..
Tak letihnya sanubari ini mengindahkan helai helai hitam rambutmu, yang menenangkan.
Tak serupa.
Caramu, caramu mencinta tak serupa.
Dan tak usah kuatir karena aku tak apa.
Jika memang untuk menempuhnya tak cukup dengan dentang dentang kesabaran.
Maka akan kudekati waktu agar aku bisa bersahabat.
Bersahabat untuk menggenggam erat tanganmu.
Bersahabat untuk mengelus lembut bahumu.
Biarkanlah, karena aku mampu.
Mampu.
Kuikuti caramu, karena aku mampu.
Mampu.
Jangan kuatirkan aku.
Biarkanlah, karena aku mampu.
Mampu.
Kuikuti caramu, karena aku mampu.
Mampu.
Jangan kuatirkan aku.

Sabtu, 24 Maret 2012

* SEJAK DEWATA BERBICARA *


Vio masih saja termenung. Belum sepenuhnya is mempercayai semua ini bisa terjadi. Ingatannya lari pada hari-hari liburannya ke Bali. Penuh kenangan
                “Ngelamuni apa neng ?” Sebuah suara menggagetkan Vio.
                “Nggak ngelamunin apa-apa”
                “Bohong! Pasti keingat pas di Bali kan ?”
Vio  tak menanggapi apa yang dikatakan temannya. Terlalu banyak hal yang berhamburan dalam fikirannnya saat ini. Semenjak keberangkatan menuju Bali hingga kepulangannya sampai rumah kembali, hal itu terus mengusik fikirannya. Ia tak habis fikir semua itu bisa terjadi. Terlalu rumit. Terlalu indah. Bahkan jika semua tahu, itu terlalu menyakitkan. Hanya saja Vio suka, dia bahagia meskipun  jauh dilubuk hatinya ia merasa menjadi manusia paling jahat di dunia, lebih jahat dari seorang pembunuh berdarah dingin sekalipun. Mengingat semua butiran bening keluar dari sudut mata Vio tanpa di komando.
                “Vio, kamu kenapa? “ Tanya Iza, teman cewek yang paling dekat dengan Vio.
                “Aku nggak kuat kalo gini terus. Aku jahat, Za! Aku jahat ! “ Vio terisak dalam pelukan Iza.
                “Kamu jahat kenapa ? Kamu nggak jahat kok. “ Iza menenangkan
                Ketika Tangisannya reda, Vio baru mau buka suara.
                “Maaf Za. Untuk yang satu ini aku belum siap untuk cerita, masih sulit bagiku.” Kata Vio dengan suara parau.
                “It’s fine. Don’t worry, but please ! Smile again sista ! Please, Don’t cry!” Bujuk Iza.
Vio pun berusaha tersenyum meski tak sesempurna biasanya.
                “Thanks”
Dua sahabat tersebut kembali berpelukan dalam keadaan yang lebih baik.
***
                “Pagi Vio ! “ Suara cowok menyapa ketika ia bercengkrama dengan Iza di bangkunya.
                “Eh, kamu Ndra, pagi juga!”
                “Cuma Vio nih yang di sapa ?’
                “Emang ada yang lain selain Vio? Hehe... kidding. Pagi juga Iza!”
                “Pagi, mentang-mentang yang from Bali With Love yang di lihat Cuma yang di-love aja.” Goda Iza.
                “Apaan sih , Za?! Kedengeran Putri tahu rasa !” Kata Vio
                “Oh ya, aku lupa Andra kan punya Putri. Hehehe...”
                “Udah nggak apa-apa.Toh, orangnya juga nggak tahu.” Sahut Andra menengahi.
Sesaat sebelum Andra menuju bangkunya, tatapan mata Andra dan Vio bertemu. Tatapan mata yang mengisyaratkan hal yang tidak biasa. Sulit di artikan. Hanya saja, pagi itu teman-teman mereka sibuk bercerita liburan mereka, bahkan Iza pun tak menyadarinya. Hingga tatapan dua pasang mata itu hanya dua insan yang tahu, tahu arti dan maksudnya yang kemudian tanpa di sadari seulas senyum saling terkembang.
Jam kosong selalu saja membuat kelas seperti kapal pecah, ada yang mainan pesawat-pesawatan (padahal udah pake seragam putih abu-abu ), ada yang sms-an, ada yang dandan, ada yang nggosip, ada yang mojok berduaan, ada yang jajan di kantin, ada yang kejar-kejaran dan berbagai kegiatan yang seru tapi aneh lainnya. Sedangkan Vio hanya duduk di bangkunya sambil mendengarkan musik.
                “Vio, aku mau ke UKS dulu ya. Lagi nggak enak badan nih!” Kata Iza
                “Anterin nggak?”
                “Nggak usah”
                Vio pun kembali ke rutinitas awalnya. Hingga kemudian Andra menghampirinya.
                “Minggu jalan yuk?” Kata Andra
                Vio kemudian melepas earphone-nya dan berkata, “Gila ya kamu?! Apa kata anak-anak ntar kalo ada yang lihat. Belum lagi kalo  dayang-dayangnya Putri ada yang lihat. Berabe ntar urusannya. Nggak ah!”
                “Peduli amat! Ayolah!”
                “Kamu nggak ngerti sih, kalo semua orang tahu pasti ntar yang di salahin aku, dikira aku yang gatel lah, aku yang ngerebut lah! Nggak kepikiran sih kamu!” Kata Vio tegas.
                “Nggak kepikiran tuh! Kalo pun ada yang lihat biarin aja! Ayolah Vio sekali ini aja! Ya ?” Pinta Andra
                “Hmm. Oke-lah!”
                “Aku tunggu jam 10 pagi di taman.”
***

Kamis, 22 Maret 2012

Untuk Bu Amel

Baru kali ini aku menemukan sosok yang begitu istimewa
Sosok manusia yang kaya akan kata-kata bijak
Kaya akan ilmu, bahasa dan
kaya akan segalanya

Hanya kesempurnaan yang terlihat dari dirinya
Senyum tulus yang ia tebarkan
Semakin menambah keindahan parasnya

Tangannya pun selalu berada di atas
Segala hal yang ia miliki
Tak pernah ragu tuk berbagi

Semangatnya pun selalu ia kobarkan
Demi anak-anaknya tercinta
Anak-anak didik yang terkasih dalam hidupnya

Rasa sambat pun tak pernah terucap
Lisannya selalu terjaga
Berharap tak kan ada kata yang menyakitkan

Adilkah??

Rhynie RindEmt Cueneng Ungu
By. Rhynie RindEmt Cueneng Ungu
Sudah bukan rahasia lagi,
pendidikan di negeri ini penuh dengan kecurangan.
Ironis memang..
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Pendidikan hanya sebagai formalitas
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Generasi penerus bangsa telah terjebak dalam lembah kenistaan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Calon pemimpin yang tak mau keluar dalam jurang kebohongan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Pemuda-pemudi yang merasa hangat terselimuti kepalsuan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Kumpulan angka di jadikan tolok ukur kecerdasan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Selembar kertas sebagai penentu keberhasilan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Semua mudah di lakukan hanya tuk sebuah "NILAI"
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Uji kemampuan diri (tes) sudah tak ada artinya
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Kecurangan hadir di segala bentuk tes
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Tenaga pendidik pun ikut andil di dalamnya
(kecurangan yang ada)
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Tak ada keadilan yang di terapkan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Tak ada lagi yang bisa di harapkan
Akan jadi apa negeri ini kelak?
Bagai siang bertemu malam

Rindu

Rhynie RindEmt Cueneng UnguAwalnya ku tak sadar dengan perasaan ini
(rasa yang buat hati terasa damai)
Namun perlahan ku mulai merasakannya
(rasa cemas saat di dekatnya)
Hingga akhirnya aku benar-benar tersadar bahwa memang ada
(ada rasa sayang untuknya)

Penuh warna saat di dekatnya
(merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,ungu)
Bak pelangi di sore hari
Penuh rasa saat bersamanya
(manis,asam,asin)
Seperti iklan permen di stasiun TV

Tapi kini,
Ia terasa semakin jauh dariku
Entah kenapa bisa begini
Seperti ada tameng yang melindunginya
hingga tak mampu ku mendekat

andai aku punya kertas
kan ku tulis surat untuknya
andai aku punya ponsel
kan ku kirim pesan untuknya
andai aku punya laptop
kan ku kirim e-mail untuknya

Namun,,,
Tak satu pun semua itu kumiliki

Hanya angin yang dapat menolongku
Menghampiri, mendekat, dan memberitahuinya
bahwa aku,,
aku,,
aku,,
r..i..n..d..u..

Rini afifah
Smantisa

MENDUNG

by Be'better N'better Ida's on Friday, November 11, 2011 at 11:34am ·
mendung datang
menghiasi kota semarang
seakan-akan ingin menurunkan hujan
              tapi
              entah mengapa
              kota semarang hanya terdiam
              karna jika hujan turun
              banjir pasti melanda
maka jika sang angin
membawa mendung ke tempat lain
kota semarang harus merelakan
karna kota semarang bekum bisa memutuskan
terang atukah hujan

PANGGUNG SANDIWARA

by Be'better N'better Ida's on Thursday, March 22, 2012 at 11:17am ·
Diammu tak seperti yang mereka sangka
Begitu juga diamku
Candamu menyiratkan berjuta makna
Air mata yang hanya tersimpan
Juga amarah yang terpaksa teredam

Kau...
Memaksaku dan dirimu
Berada dalam kebisuan
Menyimpan amarah di balik sapaan
Memendam cinta dikala diam

Kau...
Memaksaku dan dirimu
Bermain dalam panggung sandiwara
Tanpa dialog dan hanya monolog
Yang tersampaikan melalui kebisuan
Hanya hatiku dan haitmu yang menjadi penerjemahnya
Dan mungkin saja kan berlainan makna

Kini aku mulai bertanya
Bagaimana akhir ceritanya
Maka biarkanlah Sang Penulis Naskah
Menjawab dengan waktunya

LENGAH

by Be'better N'better Ida's on Thursday, March 22, 2012 at 11:09am ·
Berawal dari jumpa pertama
Tatapan mata yang tak sengaja
Begitu tajam menusuk sukma
Hingga berlanjut dengan canda dan tawa

Entah berapa lama aku terlena
Menjadi hamba yang begitu dusta

Aku tak mendengar firmanMu
Aku tak acuh akan petunjukMu
Aku begitu mengecilkan kebesaranMu

Tuhan...
Bukakanlah mataku
Juga hatiku
Dari fatamorgana nikmatnya dunia
Menuju ke keabadian
Yang benar dan kekal

Rabu, 21 Maret 2012

Solidaritas Itu Jujur, Tidak Curang

by Such Nurani on Wednesday, March 21, 2012 at 1:07pm ·
Banyak yang kecewa dengan sikapku akhir akhir ini.. Kata mereka tentang aku :
"Suci kok maunya sekarang hidup sendiri sih?"
"Suci kok kamu nggak kasihan sama aku"
"Suci, kok kamu egois banget sih"
"Suci ternyata kamu nggak setia kawan ya.."
Dan kata kata semacamnya, yang jujur, membuatku sedikit naik darah mendengarnya.
Jujur ya, aku sebenarnya tidak begitu paham, kenapa mereka begitu mengecam tindakanku, tindakanku yang mencoba untuk berlaku jujur. Aku sudah sadar bahwa tidak ada gunanya mengandalkan bocoran jawaban, apalagi mengandalkan orang lain. Karna kalau kita lulus, itupun akan menjadi sepenuhnya kelulusan kita, tanpa kita bisa menukarkannya dengan teman lain yang belum lulus, misalnya. Dan untuk teman teman yang gemar melakukan hal curang seperti itu, lalu mereka tertawa girang karena berhasil melakukannya dengan sukses, tidakkah sebenarnya kalian sedang berbohong besar terhadap kemampuan dan diri kalian sendiri?

Minggu, 18 Maret 2012

Bahagia karenanya

Kali ini suasana berbeda dari biasanya. Udara sejuk menyelimuti ruangan ini. Ditambah dengan tirai oranye yang terombang-ambing menandakan bahwa angin berhembus masuk melalui celah-celah jeruji besi jendela kelas. Ruangan yang berada paling pojok sudut sekolah ini sebenarnya cukup besar dari kelas-kelas yang lain. Dengan dinding-dinding penuh dengan gambar pahlawan dan satu papan mading kelas di tembok bagian belakang yang di atasnya terdapat tulisan "STRATA" (Social Three of Smantisa). Papan tulis yang biasanya penuh dengan coretan spidol, kali ini putih bersih tanpa noda setitik pun. Hanya ada tulisan "Bismillahirrahmanirrahim" di bagian atas dan tulisan "UN: 30 Hari Lagi" di bagian pojok kanan atas papan tulis. Satu meja yang berada di depan dengan taplak merah hati bermotif batik dan diatasnya terdapat buku absensi siswa serta buku jurnal, kali ini tampak tak berpenghuni.

Susana tampak hening, hanya terdengar kicauan burung serta suara cenggeret dari kebun belakang sekolah. Namun tiba-tiba suara riuh terdengar dari sudut pojok belakang kelas. Terlihat beberapa anak bergerombol dengan suara tawa yang terbahak-bahak. Terlihat laptop terbuka di depan mereka. Rasa penasaran muncul dalam diriku. Tanya dalam hati, Apa yang mereka tonton kali ini? Timbul-lah prasangka buruk dalam benakku. Perlahan kaki ini melangkah manuju arah mereka. Tak ku duga ternyata film kartun "LARVA" sedang terputar di laptop yang mereka. Aura bahagia terpancar dari wajah mereka. Terbesit dalam pikiranku, andai semua pelajaran dikemas apik layaknya kartun "LARVA" mungkin kebosanan tak kan terasa. Aku memaklumi tingkah mereka yang begitu bahagia, mungkin mereka bosan dengan rutinitas harian yang penuh dengan soal-soal, rumus-rumus dan teori yang harus dipahami dan begitu memusingkan. Dan di saat semua teman mengerjakan tumpukan soal karena jam kosong, mereka asyik menonton film sebagai hiburannya.

Sabtu, 17 Maret 2012

Yanuar Kusuma's Poets

by كوسوما الورداني on Saturday, March 17, 2012 at 3:26pm ·
 puisi I   


                     Mutiara

      Ku mencari di setiap aku melangkah
      Langkah-langkah yang mengharapkan kebaikan
      Aku kan selalu menyusuri sejangkah demi sejangkah
      Yang ku cari untuk membagi kebahagiaan dan rasa persaudaraan

      Aku takut terjebak dalam sesuatu yang kelam dan suram
      Aku takkan  memaafkan diriku bila aku salah menembus malam
      angan jangan di hatiku selalu terpendam
      Selalu aku menjaga sambil terpejam

      Sesuatu itu kini telah ku temukan
      Bertahun-tahun lamanya aku melangkahkan
      Terbesit di keningku sahabat sejati yang seiman
      Takan ku lepas sekalipun kau mutiara kehidupan

Jumat, 16 Maret 2012

Kenangan Masa Kecil

.msih ke inget waktu SD-SMP :D

#Bca komik
doraem0n drag0n ball n narut0 di kelas sampe di sita guru :D

#Rebutan main mesin dingd0ng, kal0 yg kaya beli nintend0,sega n gemb0y buat main game mario br0ss sama s0nic :D

#maen m0n0p0li ular tangga kartu h0l0gram kuarten n yg kalah di c0ret pake bedak

#maen TAMIYA sampe lupa waktu

#makan c0klat c0ki" eang msih exsis sampe ckrng n ngemut permen jag0an ne0n biar lidah nya berubah warna warni

#beli sepatu yg di blkng na ada lampu nyala

#ngumpulin TAZ0S dari chiki, chitato yg bnyak punya k0leksinya bangga

sepenggal kisahku :'D

by Aneezthea Deanangga on Thursday, March 15, 2012 at 8:39pm ·
Puisi I
melukiskan senyummu dihatiku.
itu adalah pengharapanku ..
tapi itu hanya sebuah angan angan hati ,
tatapan matamu pancarkan ketulusan
senyummu laksana emas hatimu ..
pancaran sinar wajahmu ,
menusuk hati , seakan ingin mendekat sinar itu..
tapi semua tu sirna ,
ketika ku tau .. senyummu bukan untukku ..
tatapan matamu bukan untuk hatiku .
dan , hatimu bukan milikku :'D

Puisi II
kupu-kupu itu cantik
mengikuti setiap gerakanku ..
menatapku, seakan ingin bertanya ..
dimana kekasih hatimu ?
tapi bibirku hanya bisa diam ..
tak mampu berkata ..
Ait mataku menetes seketika..
jatuh basahi pipi ku .
Ketika kembali ku tatap , ku tatap kupu-kupu itu .
saat itu pula , dia meninggalkanku ..
ya , meninggalkan ku ..
Sendiri...
sendiri, berjalan ditengah gelapnya hati ..
mencari setitik cahaya cinta abadi ..
agar terangi hatiku ..

TryOut Lagi : Semangaaaat..XD

by Such Nurani on Monday, March 5, 2012 at 4:25am ·

Dibilang bosan, nggak mau bohong, emang bosan. Hampir setiap 2 minggu sekali diadakan tryout + pembahasan. Jenuh dan menjemukan. Rasanya, kitanya dipaksa untuk memeras otak mulu tiap waktu. GAK BOLEH NGGAK BELAJAR. NGGAK BOLEH NGGAK LATIAN SOAL. Ya, begitulah.. agak repot deh!!
*
cukup mengeluhnya. Kalo katanya Om Mario Teguh..''alangkah baiknya waktu yang digunakan untuk berkeluh kesah itu dihabiskan saja untuk berusaha sebaik mungkin'' :) dan itu yang sedang kita retas.
Kawan kawanku yang budiman.. Semoga tryout membentuk karakter jujur dalam diri kita. Kita mencoba kemampuan, sehingga kita tahu bagian apa yang masih lemah.
Kata Pak Daryo..''memberi contekan adalah pembodohan''
Tapi ketika tidak memberi contekan, atau tidak menjawab pertanyaan teman, seringkali di cap ''egois!hidup sendiri!''.
Cap terkejam yang pernah kudengar dilayangkan kepadaku.
*what ever you say lah..in fact, i'm still in here, ready to help you all (if you need it, 'n if you say : Such, Help me :)..i hope you know, guys)
*
tryout lagi = harus menciptakan progress lagi. Yang dulunya nilai 2, jadi nilai 5, dan sekarang kudu jadi 8. Tinggal 1 bulan kan.. Buktikan kalo kita siap lulus.
Ngopy tulisan di whiteboard kelas kita,
XII.IA.I LULUS 100% DENGAN NILAI TERBAIK
tryout lagi.. SEMANGAAAT XD..
MANSSA ^^

XII.IA.1 : Try Out Kotapun Sudah Purna

by Such Nurani on Thursday, February 23, 2012 at 4:22am ·
Alhamdulillah, tryout kota udah purna. Eits..tapi perjuangan tetap lanjut teruus.
*
hari senin, selepas mengerjakan tryout matematika, temen saya bilang : ''soale guampang buanget ya..sampe nggak bisa dikerjain, yang buat soal tu gimana sih, ga pinter banget :p'',
keesokan harinya, pas hari selasa, ketika bel mulai mengerjakan berbunyi, soal fisika yang ada di meja teman saya hanya dibolak balik, sambil dia berdoa : 'ya Allah, berilah kebenaran kepada setiap jawaban yang saya pilih dengan nggambling + silang indah ini :)' hihi..pasrah banget.
Terakhir, hari Rabu, setelah tryout biologi, ada percakapan teman saya yang membuat saya ngakak nggak berhenti berhenti :
s:ayo pulang, besuk pelajaran ngga?kalo besuk pelajaran, aku cuma duduk dikelas, ndak akan perhatiin pelajaran. Panas otakku, bisa bisa njebluk ntar!!
a:emang, biasane memperhatikan??
s: nggak juga sih..
(toweng toweng, jeglek deh!!)
*
teman teman saya yang super duper unik.. Yuk, bangun dan sadari, bahwa, perjuangan kita baru dimulai kemarin, dan belum mencapai setengahnya malahan. Tetap fight deh. Kita bisa kok ngerjain matematika, fisika, biologi, ataupun kimia, asal kita nggak boleh kalah sama keadaan. Emang sih, capek, bosan, dan butuh refreshing. Tapi, jangan pernah ada kata kata yang kayaknya memperlihatkan kenglokroan diri kita.
Oh ya, kalo soal refreshing, di kelas kita tercinta, XII.IA.I kan ada buanyak banget to hiburan yang merefreshkan. Contoh ya, baru baru ini, ada PBBnya Aziz & Syakieb yang sumpah, gokil banget. Ada juga pose penyambutan tamu ala Aziz, Syakieb dan Raedy yang ga nahan deh. Ada juga permainan mutu mereka, yang menyenangkan, lucu tapi bikin agak empet. Haih, XII.IA.I emang paket lengkap deh..
*
kembali lagi ke perjuangan, sekedar mengingatkan ya kawankawanku sayang, bahwa setelah tryout kota kemaren, masih ada ujian praktik, ujian akhir madrasah, UAMBN, dan of course, National Examination. Masih banyak kan yang belum ditempuh.. Maka dari itu, serius yuuk, 2 bulan adja, setelah itu,boleh deh leyeh leyeh.
Okok.kita bisa guys :)
memandang cita cita :D

Rabu, 14 Maret 2012

Rasakan Peduli dalam Acuh

by Such Nurani on Wednesday, March 14, 2012 at 6:16pm ·

Sudah berhari hari tak ada komunikasi. Sudah puluhan jam, ratusan menit, dan ribuan menit tanpa sapaan dari hari ke hati. Hanya diam, sambil berharap diajak bercakap. Atau kadang bertingkah aneh, dengan maksud diperhatikan. Bertindak salah supaya dibenarkan, atau bersuara keras, agar mau tidak mau, dirinya dengar.
Tindakan bodoh seorang yang ingin dipedulikan, tapi tak punya keberanian berterus terang. Siapapun, ketika ia merasa diacuhkan, bukankah dipedulikan ialah dambaan yang diwujudkan dengan banyak cara? Kadang logis, seperti bertanya, 'Aku salah apa sehingga tidak dipedulikan?', tapi kebanyakan justru diam, dan menunggu kepedulian.
*
Saya termasuk orang yang lebih suka menunggu daripada harus meminta kepedulian. Dan seperti biasa, saya justru sering kalut karena waktu menunggu yang lama.
Saya tipe orang yang terbuka, yang tidak sungkan membagi apa yang saya rasakan, dan sayapun mendapatkan sebuah pencerahan : *SORRY BOSS, ACUH = PEDULI* kata itu awalnya seperti dusta saja, tapi setelah otak saya cerna, ternyata benar.
Pengacuhan ialah kepedulian yang tercurah dari hati, sehingga kadang kita yang terlalu logis mengartikan kepedulian tidak mampu merasakanya.
Sebut saja ketika M mengacuhkan N, tidak dapat dipungkiri, M akan menahan banyak keinginan : menahan keinginan untuk bertegur sapa, bertanya, mendengar, maupun interaksi. Hatinya pasti berkata : 'Oh, si N sedang bicara, aku harus diam' atau 'si N sedang berjalan kemari, aku harus pura pura tidak melihat', haha, coba deh maknai kata kata tadi dengan hati. Pasti, kepedulian akan sangat terlihat dan sangat terasa. Bukan sikap lahiriyah yang menunjukanya, tapi hatilah yang melakukan kepedulian tersebut. Bukankah terkadang, yang tidak nampak justru yang sebenarnya? :) Bukankah yang dilakukan oleh hati akan lebih tulus daripada yang ditampakan oleh perilaku lahiriyah? :)
jadi, galau karna pengacuhan..NGGAK BANGET DEH!
Buka mata hati, dan temukan betapa indah hidup ini, maknai dengan perasaan, dan nikmati betapa berartinya hidup ini..
Maha Suci Engkau Ya Allah.

Mengadu Pada-Nya

Tuhan,,
Izinkanlah hidung ini tuk tetap bernapas
Izinkanlah jantung ini tuk tetap berdetak
Izinkanlah darah ini tuk tetap mengalir
Izinkanlah nadi ini tuk tetap berdenyut

Tak sanggup diri ini bila harus kembali sekarang
Kertas kehidupanku masih penuh dengan coretan hitam
(banyak dosa yang belum terhapus)
Daftar nama saudara belum penuh juga
(banyak saudara yang tak menginginkanku menjadi bagian darinya)
Tabungan amalkupun ibaratnya hanya berisi uang receh
(tak menghiraukan amalan-amalan yang harusnya mampu ku lakukan)

Aku tahu Tuhan,
Sekali tarikan napas akan berkurang jumlahnya
(umur manusia sudah ditetapkan sampai berapa kali tarikan napas)
Sekali detakan jantung juga akan berkurang jumlahnya
(umur manusia sudah ditetapkan sampai berapa kali detakan jantung)
Dan sekali denyutan nadi akan berkurang pula jumlahnya
(umur manusia sudah ditetapkan sampai berapa kali denyutan nadi)

Hanya kepada-Mu aku memohon Tuhan..
Tambahkanlah jumlah tarikan napas untuk diri ini
Tambahkanlah jumlah detakan jantung untuk nyawa ini
Tambahkanlah jumlah denyutan nadi untuk raga ini

Agar aku mampu,
memperbaiki kertas kehidupanku
(yang penuh dengan coretan hitam)
menjadi coretan yang warna-warni
laksana saat air hujan bertemu dengan panas sang surya
(pelangi)

Selasa, 13 Maret 2012

Semua karena Perbedaan

  • Saat kita bertemu dengan seseorang
    pertama kali yang muncul dalam benak
    dan pikiran manusia adalah identitas

    darimana asalnya
    dimana rumahnya
    berapa usianya
    bahkan sekolahpun tak terlupakan
    tapi nama selalu terabaikan

    Saat identitas telah terungkap
    Semua berubah seratus delapan puluh derajat
    kadang seratus delapan puluh derajat berubah menjadi baik
    kadang pula seratus delapan puluh derajat berubah menjadi buruk

    apakah adil?
    menjauhi seseorang hanya karena perbedaan identitas
    apakah adil?
    menjadi dekat dengan seseorang hanya karena persamaan identitas

    pernahkah kalian pahami?
    tak seharusnya perbedaan menjadi alasan
    tak seharusnya perbedaan menimbulkan perpecahan

wahai cita cita

by Such Nurani on Tuesday, January 10, 2012 at 9:36pm ·
Selama langit tetap ada diatas kepalaku,
Selama pelangi masih tersenyum setelah hujan,
Selama air mengalir dari ketinggian menuju yang lebih rendah,
Selama atom masih menjadi bagian terkecil dari alam semesta,
Selama sinar alfa masih setara dengan unsur helium,
Selama Indonesi masih berlambangkan burung garuda,
Aku tak akan pernah lelah mengulur cita cita jauh menembus antariksa,
Aku tak akan pernah mengendurkan citaku yang erat kuretas,
Aku tak akan pernah menghentikan langkah citaku menuju ke peraduan yang sejati, yaitu ketercapaian,
Meski harus aku berlari sampai mentari,
Meski aku harus berpacu dengan waktu,
Meski aku harus membelah segara,
Meski aku harus terbang tanpa sayap,
Tak akan pernah kuacuhkan citaku yang tlah kubumbungkan sangat tinggi..
Percayalah Wahai Cita citaku,
Kita akan bersua segera,
Percayalah Wahai Cita citaku,
Kita akan bersama dalam waktu yg tak lagi lama,
Jadi, Wahai Cita citaku, bersabarlah untuk beberapa saat saja,
Karena aku tak lagi meraba mengarungi jalan tuk kesana,
Jadi, Wahai Cita citaku, tak usah menanti terlalu lama.. :)

sang penyair

by Such Nurani on Wednesday, January 11, 2012 at 4:33am ·

Lihai sekali ia meliuk liukan pensil diatas garis kertas
Bukan untuk melukis wajah kekasihnya
Mahir sekali dia mengurai tinta menjadi kata
Hanya untuk menjadikan rasa lebih terlihat nyata
Cakap sekali ia memadu rima
Sebenarnya sederhana, namun terkadang jadinya lebih rumit dari rumus fisika
Sebenarnya sekalut benang kusut yang gagal dipintal
Namun terkadang jadinya seperti aliran air yang tenang

Ia seorang penyair,
Yang dengan tanganya mengutarakan rasa
Yang dengan kediamanya menyimpan makna
Yang dengan diksinya mempertegas kata

Bolos Sekolah Ko' Repot :p

by Such Nurani on Thursday, January 12, 2012 at 3:38am ·
Ini ada kisah, yang kemarin saya alami di angkot saat saya berangkat ke sekolah.
Kemarin pagi, sekitar pukul 6.30 a.m, saya berangkat ke sekolah naik mobil angkot (angkotnya tidak usah dibaca), keadaan jalan pada waktu pagi selalu padat, kendaraan merayap, hingga angkotpun berjalan perlahan. Ditambah lagi perburuan penumpang yang dilakukan oleh pak sopir, angkotnya jadi tambah lelet deh.
Satu demi satu penumpang naik, hingga angkotpun penuh. Salah satu penumpang, lelaki berseragam SMK masuk di angkot dan merokok. Penumpangpun risih terhadap apa yg dilakukan 'mas mas' SMK itu. Seperempat perjalanan menuju Sltg, mas mas tadi tiba" menelfon seseorg, mungkin teman dkt atau kluarganya. Kurang lebih seperti inilah percakapan mereka, eh bukan kurang lebih seperti inilah kata kata dia..''mbak, ntar surat ketengan dokternya dikashke ke piket ya''(diam sejenak).
''nggak,nggak, gurunya ga njlimet koq,pasti boleh''..
''iya, ga papa, ya udah ya..jgn lupa''..
Tak lama kemudian, kembali dia menelpon,saya yakin yg ia telpon ini adalah teman membolosnya..
''gimana, posisi dimana?''..
''ntar ke sekolah dulu gak?aku juga lg diangkot ini?''
''suratnya gimana?''
''aku td beli SKD, 1 lembar aja ceban. (kata kotor). Emange cap RT entuk? Nak entuk, tak gawake cap.e bapaku''..
''dadi ning sekolah sek ki?yawis, tetep mbolos ning Ungaran ya sing penting''..
Seisi angkot heran dg PEMUDA INDONESIA itu. Tak terkecuali saya. Miris sekali punya rekan pemuda yang mutunya diragukan. Selain perasaan miris, saya juga berkata dlm hati --kalo emang niat bolos, knp musti pake ijin segala? Ijinya palsu pula, Allaah..--

Dear Mom

by Such Nurani on Saturday, February 11, 2012 at 12:03am ·

Ibu..
Selama ini, aku begitu kuat menjalani permainan takdir,
Berusaha tersenyum walau hatiku tersayat karena kini kau berada dibelahan bumi yg berbeda,
Padahal, harusnya kau disini, disisiku dan menjadi sahabat terbaik ketika problema kehidupan menghimpitku,

Ibu..
Tiba tiba saja aku ingin kau peluk dg kehangatan, kau cintai dg ketlsan yg tak pernah ku ragukan,
Tiba tiba saja aku ingin kembali ke masa kecilku, masa ketika kau ada untuk membimbingku,
Tapi waktu, tak mungkin mundur hanya karena keinginanku,

Ibu..
Rasanya, lama sekali aku tak mencium tanganmu, tak mengecup wajah cantik yg sangat menyejukan hatiku,
Sungguh rasanya lama sekali..

Ibu..
Aku anakmu, yg mengharapkan keberadaanmu untuk kusandari ketika aku terlalu letih mengarungi bahtera hidup,
Aku ingin berbagi ketika hatiku ini terbebani batu batu permasalahan,
Sebagaimana putri putri yg lain..

Ibu..
Biasanya waktu berjalan tak selambat ini,
Tapi, hari ini,
Kehadiranmu yg tak jua ada melamakan waktuku,
Keberadaanmu yg tak kunjung jua melelehkan air mataku,
Kapankah aku akan kau peluk dan kau kecup lagi?
Kapankah aku akan mendengarkan dendangan shalawat yg dulu selalu menghantarkanku ketika aku tidur?
Kapankah aku akan mendengar petuah menyejukan yg menghilangkan masalahku?
Kapan?

Ibu..
Aku kini merasa menjadi anak malang,
Yang bahkan sudah lupa bagaimana rasanya dikasihi olehmu,
Aku merasa menjadi anak malang, yg hanya bisa mendoakanmu,
Inginku lbh dari itu..
Memberimu peluk dan cium setiap hari ketika aku mampu,
Tapi, kehidupan memaksaku untuk tak mampu melakukan itu..

Ibu..
Maaf jika aku melanggar janjiku, menangisi kau yg pergi begitu lama,
Tapi, kerinduan ini begitu menyesakkan..
Dan kosongnya sisi sisi hidupku terasa nyata benar..

Ibu,.
Tak pernah putus doaku untukmu, dan kuyakin kaupun selalu berdoa untukku..
Terimakasih atas hidup yg begitu berat demi perjuanganmu untukku Ibu,
Aku mencintaimu dg segenap jiwa ragaku, sebagai mana engkau, walau aku tak pernah mendengar ungkapan cinta itu.. :'*

Karena Aku Manusia Biasa

by Such Nurani on Saturday, February 11, 2012 at 3:01am ·

Allah, jika memang digunjing orang lain adalah takdir yg harus kulalui agar derajatku disisimu terangkat, aku rela. Dan jika aku dimanfaatkan orang lain untuk menjadi orang yg lbh berarti aku ikhlas. Jika nanti aku harus membusuk untuk kemudian mewangi di sisiMU, aku mau.
*
Aku kini hidup di dunia sebagai manusia biasa, dan nanti pun tetap manusia biasa. Aku bukan tercipta sebagai malaikat yg bebs dari dosa. Tiada manusia yg sempurna, dan tiada pula manusia yg luput dari dosa. Kesombongan, iri hati, keputusasaan, keinginan untuk memiliki, keegoisan, keacuhan, perkataan menyakitkan, dan kenegatifan bertindak tidak mungkin tidak pernah dialami oleh manusia manusia biasa. Dan karna aku adalah manusia biasa, akupun pernah melakukanya. Aku, dengan keterbatasan pengetahuan dan kemiskinan iman yg ada, seringkali menggoreskan luka di hati orang orang disekitarku, juga pernah dilukai oleh orang orang disekitarku. Itu karena kami semua ialah manusia biasa. Secara teoritis, setiap luka yg tertoreh pastinya akan mendatangkan dosa bagi si penoreh luka. ''barang siapa yg melakukan p.buatan baik seberat biji dzarrah pasti akan mendapatkan balasanya. Dan barang siapa melakukan kekejian seberat dzarrahpun niscaya juga akan mendapatkan balasanya''. Kebaikan akan dibalas kebaikan, kekejianpun akan dibalas dg kekejian.
Ketika seseorang memandang org lain baik, pandangan org lain t.hadap seseorg itupun pasti baik. Begitu pula sebaliknya. Walau setiap sujud kumeminta untuk dijadikan org yg baik dimata Allah dan dimata manusia, masih ada juga yg memandangku tak baik. Setelah aku bermuhasabah, ternyata akupun blm memandangnya sbgai org yg baik.Ampuni Hamba wahai Dzat yg Maha Pengampun., maaf juga jikalau selama ini aku tak memndangmu baik. Aku sadar kenapa kau menggunjingku ditemptmu berada, itu karna akupun menggunjingmu ditempatku berada. Dan aku fham kenapa kita begitu, tdk lain dan tdk bkan adalh krna kita manusia biasa.
Karena setiap perbuatan manusia ada blsanya, lbh baik aku memaafknmu saja, dan brharap kau pun akn memaafkanku.

Mengingkari Tuhan

by Such Nurani on Sunday, February 26, 2012 at 4:52am ·
..aku sedang duduk duduk diserambi masjid setelah bersimpuh di hadapan Tuhanku..
..ada yang datang, mendekatiku, dengan tampang seram, kulit semerah darah, baju sehitam arang, dan wajah bengis tak menyenangkan..
"Hey, manusia!!''
aku terhenyak..
''mau apa kau di tempat suci ini?pergi kau!'' dengan suara yang berusaha kulantangkan, aku menghardiknya..
''untuk apa kau shalat?untuk apa kau berdoa?tidak lihatkah kau kepadaku, aku dicipta dengan rupa buruk, sangat buruk, juga tidak ada kemampuan yg diberikan Tuhan kepadaku. Apa kau tidak kasihan melihatku? Akulah makhluk yang tidak pernah merasakan nikmat tuhanmu itu.. Aku tidak bisa apa apa!!'', tuturnya dengan muka yang tetap bengis..

Apa?kau tak bisa apa apa? Bukankah sekarang kau sedang berdiri? Kau bilang tak bisa apa apa?
-diapun lantas duduk,
haha, kau bisa duduk, bukankah kau sedang duduk sekarang?
-tiba tiba dia berbaring,
kau ternyata bisa melakukan banyak hal, bisa berdiri, lalu duduk, dan sekarang berbaring, sungguh besar nikmat tuhan padamu..:)

-dia menyerah. Kembali bangkit. Dan pergi menjauhiku. Dalam diam.
Hey, kau bisa melakukan banyak hal..
Hanya satu yang tak bisa kau lakukan,
MENGINGKARI NIKMAT TUHAN..

Rintihan Sebatang Ranting

by Such Nurani on Thursday, March 1, 2012 at 5:07pm ·
Apa bisaku Tanpa KuasaMU?
hanya bisa meranggas kering.
Lalu rapuh, kemudian dibakar dalam perapian yang membinasakan.
Layaknya orang berlumpur dosa.
Bagaikan makhluk bergelimang maksiat.
Na'udzubillaah..

Apa jadinya aku tanpa AnugerahMu?
Tetap menjadi akar..
Tak mungkin menopang kepompong,
Tak mungkin menjadi tempat tumbuh daun daun.
Laksana petuah yang justru bertuah..
Hanya bisa melanggar nasihat mulia yang diucapnya..

Aku merintih, Tuhan..
Betapa selama ini aku mengingkari sifat wujudMU,
Sama seperti aku memungkiri biru warna langit semestamu..
Aku ranting, yang menganggap diriku adalah pencipta dedaunan..
Padahal, Wahai Tuhan..
Sungguh daun ini adalah ciptaanMu semata..

Tuhan..aku telah mengabaikan panggilanMU,
Aku sudah menyiakan waktu tasbihku dengan berlaku sombong, bahkan terhadapMU..
Tuhan..maafkan ranting ini, yang kini hanya mampu menghamba sembari merintih melayangkan pinta.. :'(

Hanya Bernaung KepadaMU :)

by Such Nurani on Friday, March 2, 2012 at 3:05pm ·
Ku telah bertanya kepada segenap manusia
''tercipta dari rusuk siapakah aku ini?''
tapi manusia manusia itu tiba tiba bisu
hanya 'jumeneng', persis seperti ilalang yang tetap bercokol meski tertiup angin..

Tuhan..
Kenapa tak ada manusia yang tahu?
Padahal, aku tak sabar ingin segera tahu
Hanya Engkau, dan menjadi rahasiamu
Aku sudah bertanya padamu, Tuhan
Tapi, belum Kau indahkan waktuku untuk mengetahuinya

sudah Tuhan, kuputuskan pasrah
tak ingin ku tambah sesak sukma ini

aku percaya naungan TakdirMU Tuhan
rusuk yang hilang pasti akan kembali ke badan jua
bersua dengan rusuk rusuk lain, saling melengkapi

Aku bernaung pada takdirMU Tuhan
bahwa akan ada waktu yang indah yang telah kau siapkan
untuk aku tahu, siapakah pemilik rusuk yang Kau cipta menjadi diriku,
Tanpa harus bertanya kepada para manusia :)
karena Engkau..
Hanya Engkau..
Penggenggam naungan takdirku :)

Luluh Rinduku Tuhan :')

by Such Nurani on Saturday, March 3, 2012 at 2:52pm ·

Perkenankanlah nafas demi nafas yang terhelai ini meluluhkan kesesakanku...
Ijinkanlah lirih doa demi doa yang ku ucap ini menghempaskan kesombonganku..
Biarkanlah langit tetap berawan, sepanjang masa agar matahari tak beringas begitu panas..

Sungguh kotor aku ini Tuhan..
Meninggikan hatiku yang tiada apa apanya..
Mengangkuhkan pandanganku yang hanya lemah tak ada daya..

Tuhan..
Rindu aku pada aku yang bayi, pada aku yang masih suci..
Rindu aku pada aku yang dulu, aku yang memujamu tanpa ada suatupun yang mengganggu..

Tetes demi teter mata air ini berlinang, mencoba menghapus toreh demi toreh hitam noktah yang menodai hati suci..
Sujud demi sujud ini ku urai agar aku mampu menghamba padaMU, mengindahkan firmanMU, mencintai utusanMU, menjalankan syariatMU..

Luluh rinduku Tuhan, pada aku yang bayi, aku yang suci,
pada aku yang dahulu, aku yang memujamu tanpa ada suatu yang mengganggu..

Sucikan Cintaku Dengan PengampunanMU

by Such Nurani on Sunday, March 4, 2012 at 4:56am ·
Tersirat torehan dosa yang terjalin bak arakan awan dilangit luas..
Terhampar butir demi butir pujianku kepadanya serupa hamparan pasir yang tak pernah habis dibawa ombak..
Tiada putus kuretas cumbu rayu padanya laksana rengekan anak manja kepada ayahbundanya..
Aku menjadi orang yang syirik sughra, menjadi orang yang picik kepadaMU hanya karena kekasihanku kepada manusia yang Kau cipta..

Ya Rabb Ya Quddus..
Kubentangkan sajadah cinta ini kini hanya untukMU
Ku lantunkan firman agungMU yang bertabur mutiara hikmah hanya untukMU
Kusujudkan ragaku setiap panggilanMU karena aku ingin merengkuh selaksa cinta, cinta dariMU..

Ya Rabb Ya Waduud..
Betapa selama ini aku ingkar dengan petuah Rasul yang termaktub dalam hadits..
Betapa selama ini aku acuh terhadap nikmat kemuliaan kepada para syekh yang tulus menghambakan diri kepadaMU
Betapa selama ini aku tak mengindahkan kerelaan Rabiatul Adawiyah membakar surga demi mendapat keridhoan haqiqiMU..

Bantu Aku Menyembuhkan Luka, Tuhan

by Such Nurani on Sunday, March 4, 2012 at 2:02pm ·

Dikira mudah untuk memutuskan..
Antara perasaan orang lain, atau perasaanku sendiri..
Akan terlalu banyak yang terluka jika aku berkata 'iya'..
Tapi haruskah aku melukai perasaanku, lalu berkata 'nanti dulu'?

Butuh waktu..
Membunuh kebosanan karena menunggu..
Ketika cinta itu sudah terurai syahdu..
Dan akupun memberanikan sukma yang dulunya terbelenggu..
Ya. Aku berkata IYA. Dan benar saja, banyak yang terluka..

Maaf, IYAku telah menyepuh luka..
Maaf, IYAku telah melelehkan air mata..
Maaf, IYAku telah menyesakkan jiwa..

Tuhan..lindungi aku yang kini sedang mengaitkan jiwa..
Dan bantu aku menyembuhkan luka..
Tuhan..kasihi aku yang sedang menautkan sukma..
Dan bantu aku menyembuhkan luka..
Tuhan..rahmati aku yang sedang melangkah bersama..
Dan bantu aku menyembuhkan luka..

Tuhan..aku sudah berusaha membalut luka mereka dengan kasa maaf paling tulus, tapi tak jua mereda luka mereka..
Bantu aku menyembuhkan luka mereka, Tuhan..
Bantu aku.. :')

Cukup Berserah Saja

by Such Nurani on Saturday, March 10, 2012 at 4:10pm ·

Kubiarkan perasaan ini luluh dengan waktu, jika ia bisa luluh..
Dan kurelakan ia menetap sepanjang waktu, jika ia masih mampu menetap..
Kubiarkan kepasrahan ini menjadi kekuatan, agar aku tetap dapat menghirup nafas cinta..
Kubiarkan kerelaan ini menegarkan, aku tetap bertahan mencurahkan kasih sayang..
Elokmu..biarlah menjadi tetap elok, untukku dan banyak manusia yang memujamu..
Hatimu..biarlah hatimu melenakan aku, tanpa ada orang lain didalamnya..
Harapan..biarlah harapan ini kau sambut seluang waktumu..
Kapanpun itu, aku akan bersabar..
Ya..bersabar.. Jangan kuatirkan kesabaranku, karena aku mampu mengurainya..
Kubiarkan perasaan ini luluh dengan waktu, jika ia bisa luluh..
Dan kurelakan ia menetap sepanjang waktu, jika ia masih mampu menetap..
Katamu.. Kata janjimu sebagai seorang pangeran biarlah aku percaya,
hingga takan pernah aku merasa siasia..
Janjimu.. Janji sebagai seorang dewasa itu biarlah kupegang, agar aku tak akan merasa jemu..
Penantian..biarlah penantian ini bergulir, seperti penantian pengembara terhadap air di sahara..
Biarlah..biarlah aku berserah saja..
Agar tak lunglai jiwaku terus melangkahkan kaki dibelakangmu..
:)

Tujuh Belas : Saat saat Terakhir

by Such Nurani on Monday, March 12, 2012 at 8:10pm ·
Aku..
Dan usia 17..
Masih belum baik..
Masih banyak kurang..
Masih sering salah..
Masih perlu belajar..
Masih berusaha bertahan..

Aku..
Dan usia 17..
Egois..
Emosional..
Kekanak kanakan..
Sensitif..
Pemalas..
Sembrono..
Buruk..
Acuh..

Aku..
Dan usia 17..
Melihat dunia..
Mengurai makna..
Menjalin cinta..
Memilin luka..
Menepati kata..
Menggapai asa..
Mengulum tawa..

Aku..
Dan usia 17..
Saat saat terakhir..
Aku, semakin sadar bahwa tak semuanya indah..
Aku, semakin sadar bahwa tak semuanya mudah..
Aku kerap berlelah lelah..
Aku kerap berjibaku menghalau lemah..

* PAHAMI *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Tuesday, February 21, 2012 at 4:49pm ·
Seperti menghujam seluruh mata padaku
Menatapkan amarah yang tertahan dan benci yg terbiaskan

Teriakku tercekat
Mendapati mata itu masih saja beringsut menujuku

Yakinku, fikir mereka tentangku pengacau
Ku coba berlalu

Mata itu ku yakin setiap saat mampu menerkamku
Melumat mentah seluruh tegar yang ku bangun
Meruntuhkan benteng hatiku yang kokoh terbangun

Mata-mata itu mata yang dalam sesungguhnya tak tau sepenuhnya
Tak sanggup menerima

Ingin ku pinta
Coba pahami semua
Setelahnya kembali pada kalian

Dan terserah

* DAMAI KU HARAP *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Wednesday, February 22, 2012 at 1:25am ·

Mengapa masih terasa seperti ini ?
Kilau cintamu terbayar mendung di sukmaku

Salahkah ketika jiwa merasa haus akan cinta ?

Buaian Sang Pengembara Cinta melenakan
Terasa tenang

Dan lagi
Sorot itu tak menginginkan

Mauku akan kebahagian kilau cinta, sungguh terasa
Tapi hausku masih ada
Karena Damai tak menyelimuti juga

Bohong bila kataku tak bahagia
Tak sempurna hingga Damai menyapa

Menyatu bersama kilau cinta
Menyepuh lingkar asmara yang bertaut
Dan menjadi sejatinya ikatan tanpa rasa resah menghangatkan

* SECERAH MENDUNG *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Wednesday, February 22, 2012 at 1:57am ·

Laksana petir yang merobek dinginnya malam
Tak rasakah seperti itu ?

Ketika nyarisku terlelap
Gelegar itu mengejutkan ku dengan sempurna
Tak bisa lagi ku lelap

Risau akan cericau petir tak lekas hilang
Tak lekang

Takutku sepuhan cinta itu terkoyak
Teramat takut

Sepuhan itu telah terajut dan menjelma menjadi hangatnya dekapan
Melahirkan ketulusan

Hanya saja masih belum damai

Gelegar itu siaga meluluhlantahkan,
Semua indah tercipta
Semua rasa terjaga
Semua cerita terpena
Sekali lagi siaga
Dan kapan saja

Teguhkan aku Tuhan
Biaskan damai dalam raga sukmaku
Jagalah ia dalam dekapanku dalam tulusnya Mahabah-Mu

* YANG SEJATI *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Wednesday, February 22, 2012 at 7:53pm ·

Seelok goresan pena

Tangis menyibak gerai malam kelam

Menghujam ratap seorang kasih yang tengah mengasihi

Jiwa bertoreh gelimang air mata tak ingin menghujat
Karena telah berada dalam dekapan

Limbung hidup coba diacuhkan
Liuk air mengalir hanya diikuti dalam diam
Kepasrahan

Tak lagi meminta siang segera mencumbu malam
Karena semua telah berjalan beriring alam

Sejuk tiupan nafas kedamaian

Beradu sengit bersama kebencian

Kapankah terasa seimbang ?

Malam pun telah lelah
Bersaksi atas serpihan air mata yang merana

Memuja cinta dalam ilusi nyata yang memusingkan
Terjebak dalam emosi cinta yang menyesakkan

* MAAF MELUKA *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Thursday, February 23, 2012 at 2:38am ·

Ketika secercah mendung melapisi matamu

Dosaku rasa akan hadirnya

Melahirkan kemelut tak bertepi

Menorehkan sedalam sengit yang tersembunyi

Perasaan adalah suci
Maaf jikalau hingga tersakiti

Membubuhkan kembali sebening air mata

Hingga malam bosan bersaksi atasnya
Terlalu sering

Bukan mau hati ini menebar luka dalam pena
Hanya luapan emosi cinta yang merasa terusik ketika hujan hujat menggenangi

* TAK KAN KU LEPAS PERGI *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Saturday, March 3, 2012 at 9:12pm ·

Tuhan
Bosan aku merasa terus disalahkan
Perasaan bersalah yang mendalam
Atas dosa yang tak sepenuhnya aku buat

Air mata tlah jadi tinta yang melukis semua sakit tiada kira
Menjadi tertuduh yang entah siapa kan membela

Jangan lagi salahkan aku !
Jangan lagi sebut aku yang membuatnya pergi darimu !
Karena aku juga wanita
Tau rasanya ketika ditinggal cinta
Sungguh hatiku tak kuasa ketika cinta memilih hati ini adanya
Namun hidup adalah memilih dan dipilih
Maju atau Mundur
Tak ku lihat lagi adanya jalan mundur hingga ku pilih untuk maju

* DIAM KU *

by 'aLphienth' DiZt POwnyi on Tuesday, March 6, 2012 at 8:33pm ·

Jangan kira diam ku adalah kepasrahan
Jangan kira diam ku adalah kekalahan

Diam ku adalah kesabaran
Jangan kau remehkan

Karena aku tak ingin melihatmu lebih kecil
Ketika aku tak diam

Dalam bising sebuah kicauan
Ku tau semua itu dari mana berasal
Mulut-mulut tak beradab tak bertanggung jawab

Jangan bilang tak apa ketika terluka
Jika dibelakang ku kau sendiri yang menyebar garam dalam lukamu
Semakin perih bukan ?

Ini pelajaran,
Ku harap kau berkenan camkan
Bahwa selama mulut ini masih diam, kau aman
Aku tak ingin meluka sebelum aku juga benar-benar terluka olehmu
Terluka akibat buah bibirmu
Camkan ! !