by Such Nurani on Tuesday, May 1, 2012 at 9:49am ·
Pertemuan..
Bukan untuk menyirnakan perbedaan..
Tapi untuk mengindahkan perbedaan..
Pertemuan..
Bukan untuk memperkeruh perasaan..
Tapi untuk menjernihkan perasaan..
Pertemuan..
Bukan untuk meluapkan amarah..
Tapi untuk melenyapkan amarah..
Di masa dulu, aku takut memulai..
Di masa dulu, aku enggan mengakui..
Di masa dulu, aku malu membawa diri..
Kau yang sangat ingin ku temui
Jusru terlebih dahulu mendatangi
Betapa aku rasakan bahagia
Kini, kau dan aku benar-benar di beri kesempatan
Menjalin persahabatan yang tak pernah terbayangkan indahnya...
Waktu mungkan memang sebentar
Tapi perjalanan terasa panjang
Kita berawal dari tiada saling mengetahui
Lalu cemburu karena satu hati
Kemudian melontarkan maaf karena sebuah prasangka
Berlanjut pada percakapan hati yang nyata
Sampai pertemuan kita bermula
Mengurai canda, tertawa, hingga tersedu berurai air mata
Semua memang takdir
Indah, dan begitu dekat
Tiada pernah ku kira
Takdir ini ingin membuatku memutar kembali waktu
Untuk terlebih dahulu mendatangimu,
Untuk mendahuluimu meminta maafku..
Untuk belajar mempunyai hati yang sebaik peri..
Ku kira kau akan menghujatku
Ternyata kau memujiku
Ku kira kau akan menyayatku
Ternyata kau menyembuhkanku
Ku kira kau akan membenciku
Ternyata kau menyayangiku
Ku kira kau akan mencibirku
Ternyata kau mengasihiku
Ku kira kau akan melemahkanku
Ternyata kau menguatkanku
Andai saja aku dapat melambatkan waktu
Untuk kemudian menahanmu tetap tinggal
Aku akan melakukannya
Betapa aku tak pernah menyangka
Alangkah aku bahagia
Terimakasih ku untai atas kehadiranmu dihidupku
Tetaplah ada,
Selamanya, tetaplah kau berada...
^^osh_faa^^
Fauziyah Suci Nurani
XII.IA.1
MAN SALATIGA
Simak perbincangan dua penulis puisi Suci Nurani dengan Rini Afifah Endah
- R.a. Endah keindahan tak akan pernah d pandang,
keapikkan tak akan pernah d lihat
semua akan lenyap dg sebuah ketulusan
ya. .ketulusan, sulit u/ menemukan ketulusan
namun jika ketulusan telah d temukan,
maka keindahan dan keapikkan akan terpancar
spt layaknya sang surya yang memancarkan kehidupan5 hours ago via mobile · - R.a. Endah Andai tangan ini mampu meraih,
akan ku seka kristal2 itu,
tak akan ku biarkan ia jatuh berceceran,
karna ia adalah berlian yg bgtu berharga5 hours ago via mobile · - Such Nurani Hiks..
Kembali merasa di dalam mimpi, di dalam negeri dongeng, menjadi anak beruntung yang dikasihi ibu peri :)
-bukan, ini nyata, dan ibu peri menjelma, nyata! Benar nyata! :D
tengs God.. tengs Faa.. :)4 hours ago via mobile · - R.a. Endah bukan..bukan..bukan ibu peri
namun hanya selembar daun kering yang terbawa angin dan sampai d pelataran istana,
lalu d pungutnya oleh sang putri4 hours ago via mobile · - Such Nurani yang mampu menilai objektif apakah dirimu ibu peri atau daun kering ialah orang lain..:)
secerdas apapun mengelak, tetap saja bagiku dirimu ibu peri yang tiada pernah terganti :D ahahai4 hours ago via mobile ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar