by Such Nurani on Wednesday, March 14, 2012 at 6:16pm ·
Sudah berhari hari tak ada komunikasi. Sudah puluhan jam, ratusan menit, dan ribuan menit tanpa sapaan dari hari ke hati. Hanya diam, sambil berharap diajak bercakap. Atau kadang bertingkah aneh, dengan maksud diperhatikan. Bertindak salah supaya dibenarkan, atau bersuara keras, agar mau tidak mau, dirinya dengar.
Tindakan bodoh seorang yang ingin dipedulikan, tapi tak punya keberanian berterus terang. Siapapun, ketika ia merasa diacuhkan, bukankah dipedulikan ialah dambaan yang diwujudkan dengan banyak cara? Kadang logis, seperti bertanya, 'Aku salah apa sehingga tidak dipedulikan?', tapi kebanyakan justru diam, dan menunggu kepedulian.
*
Saya termasuk orang yang lebih suka menunggu daripada harus meminta kepedulian. Dan seperti biasa, saya justru sering kalut karena waktu menunggu yang lama.
Saya tipe orang yang terbuka, yang tidak sungkan membagi apa yang saya rasakan, dan sayapun mendapatkan sebuah pencerahan : *SORRY BOSS, ACUH = PEDULI* kata itu awalnya seperti dusta saja, tapi setelah otak saya cerna, ternyata benar.
Pengacuhan ialah kepedulian yang tercurah dari hati, sehingga kadang kita yang terlalu logis mengartikan kepedulian tidak mampu merasakanya.
Sebut saja ketika M mengacuhkan N, tidak dapat dipungkiri, M akan menahan banyak keinginan : menahan keinginan untuk bertegur sapa, bertanya, mendengar, maupun interaksi. Hatinya pasti berkata : 'Oh, si N sedang bicara, aku harus diam' atau 'si N sedang berjalan kemari, aku harus pura pura tidak melihat', haha, coba deh maknai kata kata tadi dengan hati. Pasti, kepedulian akan sangat terlihat dan sangat terasa. Bukan sikap lahiriyah yang menunjukanya, tapi hatilah yang melakukan kepedulian tersebut. Bukankah terkadang, yang tidak nampak justru yang sebenarnya? :) Bukankah yang dilakukan oleh hati akan lebih tulus daripada yang ditampakan oleh perilaku lahiriyah? :)
jadi, galau karna pengacuhan..NGGAK BANGET DEH!
Buka mata hati, dan temukan betapa indah hidup ini, maknai dengan perasaan, dan nikmati betapa berartinya hidup ini..
Maha Suci Engkau Ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar