Udara yang menyesakan dadaku,udara yang
mengingatkanku pada masa laluku yang membuat ku ingin pergi. Dan aku
hanya bisa melamun disore ini karena dia yang kucintai ternyata hanya
mempermainkanku saja,aku sudah berkorban banyak demi dia tapi dia yang
tidak menghargai. Sore ini aku putuskan bahwa besok pagi aku akan
kerumah nenek,agar aku tidak terbayang oleh wajahnya.aku bilang pada
kedua orang tuaku agar mengizinkannku untuk pergi kesana. Segera aku
menemui abah dan umiku.
“abah,umi besok pagi aku akan pergi kerumah nenek,untuk waktu yang mungkin lama,hingga aku bisa menepis ini semua”,kataku.
“jika memang itu bisa membuatmu lega,abah dan umi akan mengizinkanmu pergi ke rumah nenekmu”,kata umi”.
“jangan lalaikan sholat anakku,kata abah”
“aku akan selalu beribadah,bah.jawab ku”
Aku lega abah dan umi memberi izin padaku,dan waktu telah menujujkan
pukul 20.00 WIB. Aku kembali kekamar dan aku segera membereskan
perlengkan yang akan kubawa besok. Waktupun menjukan tengah malam dan
aku segera tidur untuk persiapan besok pagi.
*****************
Udara terasa dingin menyejukan jiwa,aku menunggu bis jurusan
solo-semarang. Tak terasa sudah hampir 15 menit aku menunggu akhirnya
bis datang juga. Kakiku melangkah untuk memberhentikan bis.akhirnya bus
jurusan solo semarang yang aku tumpangi melaju dengan cepat.
Tak
terasa hampir 20 menit aku naik bus,dan dalam perjalanan ini sangat
mengembirakan. Alunan lagu para pengamen yang membuat aku asyik
mendengarkan, alunan lagu kerinduan yang mengingatkan aku pada seseorang
yang dulu masa laluku. Arloji ditanganku menunjukan pukul 08.30
sampailah aku diterminal boyololi. Sampai disana aku menaiki angkot
jurusan drajitan kata penduduk setempat menjulukinya. Hamparan
kebun,indahnya pohon cengkeh,bau harum mawar merah dan mawar putih yang
menyejukan perjalananku disana. Dalam hatiku aku bertanya apakah disini
aku bisa memulai hidup baru dan meninggalkan masa laluku yang membuatku
tak bermakna.
Seiring dengan bergulirnya waktu aku sampai di
drajitan,dan ku langkahkan kakiku untuk naik ojek,desa nenekku sekitar
2-3 kg dari drajitan.jarak begitu jauh aku naik ojek dan aku melihat
disetiap rumah pasti ada wangi harum bunga mawar,indahnya hariku setiap
pagi aku dapat mencium aroma mawar,penduduk yang ramahpun menjadikanku
tamu istiewa disana. Hari-hari yang indah ku lalui di tempat nenekku.
Disini aku menemukan suasana alam yang baru dan suasana yang menyejukan
hatiku.
Orang desa yang begitu ramah,dari tua hingga muda mereka
sangat menghargai dan menghormati tamu. Samapailah sudah aku di depan
pintu rumah nenekku, disana aku tinggal bersama nenekku. Waktu
perjalanan yang membuatku sampai kecapaian,walaupun begitu aku disini
senang dan gembira,aku tak mengingat lagi tentang masa laluku,udara di
sini sungguh membuatku dan memaksaku untuk mengunakan jaket double.
********************
Pagi ini hari pertamaku tinggal disini tapi aku bangun kesiangan karena
aku kecapaian. Ternyata pagi itu kaka sepupuku telah menungguku di
teras rumah. Dia bernama joko. Belum ada 1 hari penuh aku sudah naksir
sama cowok yang main gitar itu. Ada satu cowok yang lihatin aku,dan
tanya tentang siapa aku. Dia adalah Janu orang yang bisa bermain gitar
itu yang kusuka,disana aku dihibur oleh permainan gitar dia,tak terasa
waktu sudah menunjukan pukul 10.00, aku segera mandi dan mengantar
budhe ku ke pasar. Mio soul hijau yang aku tunggangi melaju cepat,dan
jarak yang harus ku tempuh sekitar 2km dari rumah,sesampainya dipasar
aku melihat banyak para penjual susu sapi karena disana terkenal dengan
yang namanya susu sapi. Sudah selesai menjual bunga mawar
dipasar,sekarang kami pun pulang dan sampailah aku dirumah. Belum juga
istirahat,aku disuruh menjemput kakaku. Walaupun hari itu melelahkan
tapi aku sangat senang. Aku langsung pergi lagi menjemput kakakku pulang
kerja,ditengah perjalaan aku bertemu dengan janu dan dia senyum
padaku,itu yang membuatku berhenti sejenak.
“mau kemana?”,tanya janu padaku”.
“mau jemput kakakku,aku duluan ya??,”jawab ku”
Aku pun melaju menggunakan mio kakakku,dan samapailah ditempat tujuan. Disanalah kakakku menungguku.
“kurang lama kakak nunggu kamu sa?”,kata kakak”
‘hehehe,maaf ya kak?”,jawab lexa”
“ya..ya.. ayo kita pulang. Ada yang mau aku bicarakan denganmu,kata kakak”.
“apa kak? Jangan buat aku penasaran dong kak. Kakak ini,’kata ku”
Kakakku diam tanpa suara, karena kakakku yang mengendarai mio dia
melaju cepat. Sampai rasanya jantungku mau copot. Beberapa menit
kemudian aku dan kakakku sampai dirumah nenek. Dan kami segera istirahat
karena nanti sore ada acara kumpulan remaja di rumah janu. Karena aku
juga akan menghadiri aku harus dandan rapi. Aku seperti orang gila yang
bisanya Cuma senyum-senyum sendiri.
Waktupun terasa cepat,tak
terasa sudah saatnya aku mandi dan berangkat. Karena kakak sudah
menunggu ku lama. Aku langsung mengenakan baju biru dan celana jins yang
membuatku tampak elegant. Hatiku rasanya gembira sekali saat aku mau
bertemu dengannya. Tak terasa sampailah aku dan kakakku di rumah Janu.
Dan ternyata remaja-remaja itu sudah berkumpul dirumah dia. Untuk
mempersingkat waktu acarapun dimulai kakaku mengenalkanku pada
remaja-remaja yang ada disana. Aku pun berkenalan dengan mereka. Mereka
sangat ramah dan santun walaupun kadang ada rasa yang tidak mengenakan
hati karena sikap yang kadang berubah.
“sa,dilihatin tuch sama fansmu,kata kakak menggodaku”.
“ah,kakak ini kenapa sih,bikin aku malu saja,jawabku”
“janu disini aja.nich aku kenalin adikku yang naksir kamu,kata kakak”.
“iya,aku juga mau kesitu?,jawab janu”
Hatiku rasanya tidak karuan saat janu bilang seperti itu. Oh tuhan
ada apa dengan hatiku. Aku hanya senyum padanya dan kakakku ngodain aku
terus sama dia. Dengan begitu aku jadi akrab sama dia. Aku seneng
banget bisa dekat dia. Aku jadi betah tinggal disini selama dua hari
ini. Aku dan janupun mengobrol banyak sekali tentang apapun yang enak
dibahas. Tak terasa hari sudah malam. Kakakku pun mengajakku pulang
karena acara sudah selesai. Sebelum itu janu mengajakku bicara.
“sa, aku ingin bcara sesuatu padamu?,”kata janu”
Apa,jangan buat aku penasaran dong,kata ku”
‘besok aku tunggu kamu di pertigaan dekat kebun mawar. Aku tunggu jam 16.00,kata janu”
“ya,insya allah besok aku kesana,jawabku”
Dan akhirnya aku pergi meninggalkan janu dan pulang bersama kakakku.
Kakakku melihatku dari sepion dan menanyakan apa yang terjadi padaku
tapi tak ku jawab karena mungkin kakaku menyadari apa yang sedang aku
rasakan. Inikah jatuh cinta yang sebenarnya, inikah rasanya cinta tak
bertepuk sebelah tangan. Aku bahagia karena cintaku tak bertepuk sebelah
tangan. Malampun semakin larut aku tak bisa memejamkan mata ini karena
aku masih teringat janu yang ingin bertemu denganku besok. Aku tak bisa
membayangkan apa yang akan terjadi besok.
Keesokan harinya
pagi-pagi sekali aku dan kakakku pergi ke pasar untuk menjual mawar. Dan
dijalan aku bertemu dengannya.kakakku berhenti sejenak untuk mengobrol
dengan janu.sekitar 10 menit mengobrol kakakku berpamitan dengannya. Dan
janu juga mengingatkanku jika ada janji dengannya.
**************
Waktupun menunjukanpukul 16.00 segeralah aku menemuinya,dan trnyata
dia sudah sampai dulu disana. Hatiku rasanya seperti bom waktu yang siap
meledak. Dalam benakku tak bisa berpikir apa-apa. Dan aku membayangkan
apa yang terjadi.dia langsung membuka awal pembicaraan kita.
“koq baru sampai,sa?”,kata janu”
“maaf,aku terlambat ya,kan kamu bilang jam 16.00. ya,aku datangnya pas jam segitu”,jawabku.
“ada yang mau aku bicarakan denganmu,mungkin terlalu cepat. Tapi aku
tak tau mengapa ingin sekali aku mengatakannya”,kata janu dengan gugup
“apa yang mau kau sampaikan padaku,katakan saja. Aku akan mendengarkannya”,jawabku.
“sa,walaupun kita baru kenal,aku sudah sangat menyayangimu.walaupun ini
terlalu cepat untuk mengatakan,tapi aku serahkan semua padamu? Apakah
kamu mau jadi pendamping hidupku”,kata janu“
“aku ndak tau apa yang
harus kulakukan,dari awal aku juga sudah menyukaimu.tapi aku takut jika
harus sakit hati ke tiga kalinya. ”,jawabku”.
“Aku janji aku akan selalu ada untukmu,tapi kita sama-sama selesaikan study kita dulu,sa. Aku mohon padamu,’kata Janu”.
“aku bingung harus bilang apa? Tapi ya sudahlah kita jalani dulu apa adanya. Biar waktu yang akan menjawab”,jawabku”.
Waktu terus berjalan akhirnya mereka pun pulang,hari ini aku resmi
jadian dengan janu. Indahnya hidup ini jika ku jalani dengan ikhlas dan
menerima.Inilah hidup,mati satu tumbuh ganti yang lebih baik
darinya.jadi jangan pernah terbawa dengan suasana hati yang gundah.
Biarkan semua terjadi atas kehendakNya.
SELESAI
DEWI PERTIWI
MAN 1 SALATIGA