by Coolisnoer WillbeConsisted on Thursday, December 15, 2011 at 11:21am
schol.wordpress.com |
“Dalam suratnya, Hasan mengatakan bahwa pohon delima yang berdiri di sana sudah bertahun-tahun tidak berbuah lagi. Saat melihat pohonnya yang gundul tanpa daun, aku meragukan pohon itu bia kembali berbuah. Aku berdiri di bawah pohon itu, mengingat saat-saat kami berdua memanjatnya, duduk di cabang-cabangnya, kaki kami berayun-ayun, sinar matahari menerobos dedauan dan menimpa wajah kami menghasilkan mozaik cahaya dan bayangan. Aroma delima yang tajam menari-nari dalam mulutku” (The Kite Runner : 352).
Adalah sepenggal paragraph dalam novel The Kite Runner yang mengajak saya (pembaca) untuk terrenyuh hatinya. Penulis begitu hebat menggambarkan kenangan-kenangan masa kecilnya dengan kata-kata yang seakan-akan kita para pembaca ikut hadir disana dan melakukan apa yang penulis ceritakan. Tidak hanya itu, novel ini adalah novel yang benar-benar mampu menghidupkan kata-katanya dalam hatiku (mungkin juga pembaca yang lain). Seakan-akan kenangan yang diceritakannya adalah apa yang saya alami walaupun tidak saya alami, jadi benar-benar bisa hidup dalam hatiku. Setiap kata-katanya seakan menyentuh ulu kalbu sehingga bagi yang tidak kuat, akan meneteskan air mata, begitu menyentuh dan penuh kenangan.
Novel yang penuh cerita kenangan manis dan pahit penetes air mata the kite runner ini, selain membawakan cerita yang mengesankan juga mampu mengangkat sejarah negerinya yang tak menentu. Sejak runtuhnya kekuasaan monarki yang dipimpin raja zahir shah oleh sepupunya sendiri, kemudian diubahnya menjadi bentuk pemerintahan republik, pendudukan bangsa komunis, pendudukan kaum Taliban, hingga akhirnya merdeka tahun 2001 semuanya diceritakan secara tersirat, sehingga secara tidak langsung novel ini mengumumkan sejarah negerinya kepada masyarakat dunia yang tidak semua orang akan mau membacanya langsung. Semuanya itu dituliskan seakan-akan nyata dan baru saja kita mengalaminya, karena dengan kata-katanya itu seolah-olah kita pun ikut hadir dalam cerita bersejarah itu, dan baru saja kita di sana mengalaminya.
Kisah persahabatan 2 insan yang akhirnya diketahui mereka adalah saudara tiri itu adalah sebuah kisah yang paling mengharukan. Bermain laying-layang, mendaki bukit, memanjat pohon, memetik buah, selalu mereka lakukan bersama-sama. Tokoh Hasan yang tidak sekolah itu adalah contoh sahabat yang baik dan setia. Walaupun ketulusan kesetiaannya selalu dibalas air tuba karena jiwa psikologis sahabatnya itu, namun tak pernah sedikitpun dia menyesal memiliki seorang sahabat seperti itu. Kepolosannya pada hal-hal ilmiah karena ketidakberdayaan merubahnya dan juga selalu menerima apapun yang didapatkannya tanpa rasa keluh sama sekali adalah sifat yang memiliki rasa tersendiri bagi saya (pembaca).
Hampir semua dalam novel ini berisi kisah-kisah yang menggugah, terlebih novel ini juga menceritakan konflik-konflik eksternal yang sangat menegangkan, yang juga seolah mengajak pembaca untuk andil dalam kisahnya melalui kata-katanya, membuat novel ini bagiku novel yang menggugah emosi dengan sungguh-sungguh membuat hati tersentuh.
Itulah hal-hal yang menarik dari novel the kite runner bagiku. Setiap kalimatnya mengandung makna tersirat yang sangat mengharukan. Kisah persahabatan yang pada akhirnya harus berpisah dan menjalani hidup masing-masing, serta ketulusan seorang sahabat, memberikan kesan yang sungguh sulit diungkapkan, namun pada intinya cerita tersebut adalah cerita yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan atas sebuah persahabatan yang sulit dilupakan dan dapat dirasakan kisah-kisahnya dalam kehidupan nyata (ku) pembaca pada saat-saat tertentu.
name : Nur Kholice
class : XII.IA-2
bener banget...novel yang keren
BalasHapusSplendid Sun karya yang kedua juga gak kalah keren
Dulu mb pernah nulis ini tentang buku dan filmnya
http://happywithavis.multiply.com/journal/item/401